Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium menurun pada Ramadan 2015 ketimbang periode sama tahun lalu.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengatakan penyaluran Premium masih di bawah estimasi sekitar 9 persen sejal awal puasa hingga H-8 Idul Fitri 1436 H.
"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10 persen," kata Bambang, di Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Advertisement
Sedangkan konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) yaitu Pertamax 92, Pertamax Plus 95 dan Pertamina Dex justru lebih tinggi sekitar 4 persen dibandingkan dengan perkiraan awal menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.
Sementara itu, realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11 persen di atas perkiraan. "Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3 persen," tutur Bambang.
Pertamina telah memproyeksikan pemakaian premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran masing-masing premium naik 18 persen dari rata-rata harian normal 76.258 KL menjadi 89.817 KL.Sedangkan solar bersubsidi diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Proyeksi kenaikan juga terjadi pada elpiji, yaitu naik 4 persen dari rata-rata harian normal 19.793 Metrik Ton (MT) menjadi 20.517 MT. Tingkat realisasi penyaluran elpiji sempat lebih tinggi sekitar 2,6 persen pada Juni, akan tetapi kini volume penyaluran epiji relatif mendekati estimasi. (Pew/Ahm)