Gunung Raung Meletus, Pengusaha Hotel di Bali Rugi Besar

Peristiwa meletusnya Gunung Raung, Bondowoso Jawa Timur berdampak terhadap bisnis perhotelan di Bali.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Jul 2015, 15:26 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2015, 15:26 WIB
20150712-Awan Panas Gunung Raung Tak Mengusik Aktivitas Warga-Bondowoso 2
Sejumlah pengendara motor melintas dengan latar belakang Gunung Raung yang mengeluarkan awan panas yang terlihat dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7/2015). (AFP PHOTO/WIDARSHA)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa meletusnya Gunung Raung, Bondowoso Jawa Timur berdampak terhadap bisnis perhotelan di Bali. Pasalnya lima bandara ditutup dan ratusan penerbangan terpaksa ditunda karena imbas dari abu vulkanik gunung tersebut.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Johnnie Sugiarto mengungkapkan, bisnis perhotelan mulai terganggu sejak Gunung Raung erupsi pada pekan lalu. Bandara Ngurah Rai, Bali adalah satu dari lima bandara yang tertutup karena Gunung Raung.

"Wisatawan enggak bisa ke Bali, sudah booking dan bayar tiket penerbangan, hotel enggak bisa dikembalikan. Orang yang masuk ke Bali saja ada sekira 6.000 pengunjung, sedangkan yang keluar masuk di bandara itu 12 ribu pengunjung," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Lebih jauh kata Johnnie, okupansi atau tingkat keterisian hotel di Bali merosot 50 persen akibat bencana alam Gunung Raung. Kerugian bisnis hotel dari peristiwa ini ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

"Kerugiannya cukup besar. Saya belum hitung, tapi enggak sampai triliunan rupiah, ditaksir ratusan miliar rupiah," terang dia.

Katanya, ada sejumlah turis yang memang tertahan di Bali karena tertundanya penerbangan. Namun itu bukan berarti menjadi berkah bagi para pengusaha hotel di Pulau Dewata itu.

"Kan enggak semua turis kaya, ada yang bawa uang pas-pasan. Banyak tamu yang duitnya habis, kartu kredit limit," papar Johnnie.

Dia mengaku, pengusaha hotel hanya bisa pasrah dan berharap bencana alam ini segera berlalu mengingat imbas dari peristiwa tersebut sangat besar bagi industri kecil di daerah wisata.

"Ini kan bencana alam ya, jadi agak susah. Pengusaha hotel hanya bisa pasrah karena enggak bisa berbuat apa-apa. Kita cuma bisa berharap bencana segera berakhir karena ini dampaknya ke industri kecil, seperti bisnis oleh-oleh atau suvenir," tandas Johnnie. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya