Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat terjadi peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) semester I 2015
yang mencapai Rp 174,2 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM M Azhar Lubis, mengatakan investasi PMA tersebut meningkat 16,1 persen dibanding semester I 2014 sebesar Rp 150 triliun.
"Sektor yang diminati transportasi gudang telekomunikasi, pertambangan, logam dasar, industri alat angkutan dan transportasi lainnya, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi," kata dia saat memaparkan realisasi penanaman modal, di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Adapun negara asal yang paling besar berinvestasi pada semester I 2015 adalah Malaysia mencapai US$ 2,594 miliar. Negara terbesar kedua yang berinvestasi di Indonesia adalah Singapura sebesar US$ 2,302 miliar. Ketiga ditempati Jepang US$ 1,577 miliar, Korea Selatan US$ 787 juta dan Amerika Serikat US$ 611 juta.
"Jadi ada tren pergesaran Malaysia ada investasi besar di bidang komunikasi XL Axiata merubah teknologi dari 3G jadi 4G, ini perubahan besar jadi teknologinya berubah," lanjut dia.
Kepala BKPM Franky Sibarani memastikan, pihaknya akan terus mendorong PMA untuk mencapai target investasi nasional.
"Dalam 10 besar China masuk nomor 9, Hong Kong dan RRT artinya dari total investasi yang dimiliki BKPM kita perlu menilai kembali potensi peningkatan besar pada smester tertentu," pungkasnya.(Pew/Nrm)