Presiden Jokowi Resmikan Pengapalan Perdana Lapangan Gas Senoro

Proyek pengembangan gas Senoro merupakan yang pertama kali dihasikan murni anak bangsa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Agu 2015, 11:49 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2015, 11:49 WIB
Ilustrasi pipa gas
Proyek pengembangan gas Senoro merupakan yang pertama kali dihasikan murni anak bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan pengapalan gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) yang diproduksi Joint Operating Body Pertamina dan Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) untuk lapangan gas Senoro.

Senior Plan & Control Project JOB Tomori, Herry Wijanto mengatakan, kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas) yang dijalankan oleh JOB Tomori berlangsung sejak 1998 dan kemudian berproduksi efektif pada 2012 hingga Mei 2015.

Saat ini, lapangan migas itu telah berhasil memasok gas ke fasilitas pengelola gas PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) yang pengapalan perdananya akan diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Minggu (2/8/2015).

“Selama kurang lebih 30 tahun sampai tahun 2027, JOB Tomori akan beroperasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah" kata Herry, di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Produksi gas yang dihasilkan oleh lapangan gas Senoro diperkirakan mencapai 310 Million Metric Standard Cubic Feet per Day( MMSCFD), dimana sebanyak 250 MMSCFD akan didistribusikan kepada PT DSLNG.

Kemudian saat pabrik pupuk Amoniak milik PT Panca Amara Utama siap berproduksi maka gas tersebut juga akan dipasok ke pabrik tersebut dengan jumlah 55 MMSCFD.  "Termasuk juga akan memasok gas untuk kebutuhan PLN,” tegas Herry Wijanto.

Director of Development PT Medco Energi Internasional Tbk, Eka Satria menambahkan, proyek pengembangan gas Senoro merupakan yang pertama kali dihasikan murni anak bangsa yaitu perusahaan nasional PT Pertamina dan PT Medco Energi dengan teknologi yang canggih dan hasilnya sangat membanggakan.

“Masa antara selesai project hingga menghasilakn LNG, termasuk salah satu yang tercepat di dunia, hanya dalam waktu kurang dari 10 hari telah berhasil, sementara proyek kilang lainnya bisa membutuhkan waktu sampai satu tahun baru bisa memproduksi LNG,” tutup Satria. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya