Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan intervensi harga daging sapi. Hal itu menanggapi aksi mogok yang dilakukan oleh pedagang menyusul harga daging sapi mahal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan peran Bulog akan dimanfaatkan untuk intervensi itu. "Pertama untuk jangka pendek ada intervensi yang dilakukan oleh Bulog. Itu untuk mengatasi jangka pendek. Jangka menengah dan jangka panjang tentu harus kita lihat secara over all tentang sistem perdagangan ini tentang kebijakan, penggemukan, dan lainnya," kata dia di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015).
Dia mengatakan, langkah tersebut akan berlangsung dalam satu minggu hingga dua minggu ke depan. Sofyan bilang pemerintah telah melakukan pertemuan lintas kementerian untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Advertisement
"Paling sedikit dalam 1-2 minggu ke depan ini Bulog lebih dari cukup. Dan saya dengar kemarin Mentan, Mendag, dan Bulog telah melakukan rapat. Telah melakukan rapat untuk mengambil tindakan. Termasuk membuka impor yang lebih besar kepada Bulog," jelas Sofyan.
Dia menuturkan, masalah tersebut juga telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ketika ditanya mengenai besaran impor dia tidak bisa memastikan.
"Saya angka yang pasti belum. Tapi akan diberikan wewenang lebih besar kepada Bulog untuk melakukan tindakan itu, untuk menstabiliasi harga daging sapi," tandas dia.
Sebagian besar pedagang daging saat ini tengah mengeluhkan tingginya harga daging sapi yang sudah tembus ke angka Rp 130 ribu per kg. Akibat itu, para pedagang daging mogok kerja sebagai bentuk protes mereka. (Amd/Ahm)