Jokowi: Rakyat RI Tunggu Realisasi Pengembangan Energi Terbarukan

Presiden Jokowi minta investor mengembangkan energi terbarukan untuk melistriki rumah warga terutama di perbatasan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Agu 2015, 13:35 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 13:35 WIB
20150817-Jokowi Sikapi Soal Jatuhnya Pesawat Trigana Air-Jakarta-Jokowi
Presiden Jokowi memberikan pernyataan pers terkait kecelakaan Pesawat Trigana di Papua, Jakarta, Senin (17/8/2015). Presiden telah menugaskan tim taktis untuk mengevakuasi Pesawat Trigana Air yang jatuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong investor mengembangkan energi baru terbarukan meski saat ini harga energi fosil turun.

Jokowi mengatakan, investor pengembang energi baru terbarukan seharusnya tidak khawatir dalam mengembangkan energi terbarukan, di tengah harga minyak dunia tertekan.

"Meskipun harga minyak turun jangan grogi dulu yang berurusan dengan energi non fosil," kata Jokowi, saat membuka acara The 4th Indonesia EBTKE Conex 2015, di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Menurut Jokowi, pemerintah ingin menggenjot pengembangan energi baru di masa mendatang meski harga minyak dunia anjlok.

"Karena arah ke depan jelas sekali mengarah ke energi baru terbarukan," tutur Jokowi.

Jokowi menambahkan, potensi energi terbarukan di Indonesia cukup besar. Karena itu, ia ingin investasi untuk pengembangan energi tersebut terus meningkat. "Sehingga investasi terus didorong karena kita miliki potensi yang besar dan berlimpah," ujar Jokowi.

Jokowi pun berharap, pengembangan energi baru terus berjalan karena energi tersebut bisa diandalkan untuk melistriki masyarakat yang berada di wilayah terluar Indonesia.

"Saya berharap program pengembangan energi baru semua berjalan, rakyat di seluruh pelosok tanah air menunggu, baik berupa energi angin, ombak, biomassa, geothermal semuanya, rakyat menunggu, rakyat di perbatasan menginginkan lampu di rumah mereka bersinar marilah mewujudkan kehendak rakyat," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya