Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi global lesu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Rusia dan Indonesia. Hal itu lantaran nilai tukar mata uangnya masing-masing Rubel dan Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Menanggapi hal tersebut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin angkat bicara. Dia berharap fenomena ekonomi global lesu tak berpengaruh terhadap perdagangan dan investasi Rusia di Indonesia mau pun sebaliknya. "Saya harap itu tidak berefek," ujar Galuzin di kediamannya, Rabu (26/8/2015).
Baca Juga
Dia mengatakan, Rusia punya rencana berinvestasi besar di Indonesia meski ekonomi global lesu. "Kami terus melanjutkan proyek investasi besar Rusia di Indonesia. Saya harap ini bisa terus berlanjut," kata dia.
Advertisement
Selain itu, Galuzin juga berkomentar soal keadaan Rusia di tengah-tengah kesulitan ekonomi dunia dan sanksi dari barat yang diberlakukan pada negaranya. Ia menilai, kedua hal itu tidak berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Rusia.
"Situasi ekonomi global memang saat ini sedang sulit dan tren global ini punya dampak atas ekonomi setiap negara di dunia. Saya ingin katakan kesulitan yang terjadi ekonomi Rusia itu hanya sementara," kata dia.
Ia juga memastikan kalau tudingan negara-negara barat krisis besar akan menerpa Rusia tidak akan terwujud. Hal itu lantaran ekonomi negara masih sehat.
"Dasar ekonomi kami cukup kuat dan sehat, penilaian terhadap ekonomi di Rusia dipenuhi pra duga dan barat menyebut kalau ekonomi Rusia sepenuhnya bergantung pada gas dan minyak itu tidak benar," ujar dia.
"Ya bergantung terhadap ekspor gas dan minyak tetapi tidak sepenuhnya bergantung, kami merupakan pemimpin di industri luar angkasa, energi nuklir yang damai dan salah satu yang terbaik dalam industri nuklir. Sudah jelas ada tren positif, tahun depan ekonomi Rusia akan pulih situasi memang sulit tapi ini bukan bencana," tambah Galuzin. (Andreas /Ahm)