KEK Himpun Investasi Rp 256,7 Triliun hingga 2024

Seiring meningkatkan optimalisasi KEK sebagai instrumen penting untuk menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jan 2025, 20:20 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 20:20 WIB
KEK Himpun Investasi Rp 256,7 Triliun hingga 2024
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, peluang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus dioptimalkan.(Foto: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, peluang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus dioptimalkan. Apalagi melihat negara lain, KEK telah menjadi pendorong pertumbuhan di negara lain, seperti China.

"KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di Tiongkok, Vietnam, negara-negara ASEAN lainnya, hingga Thailand. Jadi menurut saya sudah saatnya KEK di Indonesia memaksimalkan peluangnya,” ujar Menko Airlangga, seperti dikutip dari laman ekon.go.id, Selasa (7/1/2025).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia telah mengalami perkembangan yang begitu pesat sejak awal ditetapkan. Adapun saat ini telah terdapat 24 KEK di berbagai sektor, termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat.

Selama 2024 KEK telah berhasil menghimpun investasi sebesar Rp82,6 triliun dan juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 42.930 orang. Secara kumulatif mulai dari 2012-2024, KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.

“Dengan capaian tersebut, kita, seluruh pejabat dan pegawai di Sekretariat Denas KEK, termasuk juga administrasor KEK ditantang untuk lebih bisa meningkatkan lagi kontribusi nyata dengan mendukung pengembangan KEK guna memperkuat lagi pertumbuhan ekonomi nasional yang dikirakan harus mencapai 8%,” tutur Plt Sekjen KEK Rizal Edwin Manansang.

Seiring meningkatkan optimalisasi KEK sebagai instrumen penting dalam menarik investasi dan mendorong kegiatan perekonomian, Rizal Manansang melantik sejumlah pejabat administrator, pejabat pengawas dan pejabat fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, Selasa, 7 Januari 2025.

 

 

 

Pelantikan Pejabat

Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang melantik sejumlah Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, Selasa, 7 Januari 2025. (Foto: ekon.go.id)
Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang melantik sejumlah Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, Selasa, 7 Januari 2025. (Foto: ekon.go.id)

Pelantikan 4 Pejabat Administrator, 3 Pejabat Pengawas, serta 5 Pejabat Fungsional Ahli Muda ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Nomor 1 Tahun 2025.

Hal itu tentang Pengangkatan dalam Jabatan Administrator dan Pengawas di lingkungan Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus serta Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2025 tentang Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Pranata Hubungan Masyarakat  di lingkungan Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

Lebih lanjut, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang telah dilantik.

"Semoga dengan pelantikan pejabat-pejabat yang baru ini, dapat semakin melengkapi untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan,” ujar Juru Bicara Haryo

 

Menko Airlangga Bidik KEK jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 8%

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan salah satu inisiatif pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.

"Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkannya adalah melalui KEK," kata Airlangga dalam kegiatan Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Airlangga membeberkan contoh di negara lain di Asia yakni China, Vietnam, dan Thailand, di mana Kawasan Ekonomi Khusus telah dikembangkan. 

Maka dari itu, Indonesia juga dapat mengikuti jejak tersebut dengan menghadirkan KEK yang produktif agar tidak tertinggal dengan negara lainnya. "Kita tidak punya waktu banyak, target kita hanya 3-4 tahun," ungkap Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti kondisi geopolitik saat ini yang dapat dimanfaatkan untuk menarik investasi ke Indonesia, termasuk KEK.

"Saya tahu dunia sedang dalam situasi yang tidak normal. Beberapa hari yang lalu, kita melihat situasi di Korea, di mana pemerintahnya mengumumkan darurat militer. Kemudian tadi malam, kita melihat Presiden (Suriah) Assad dari Suriah meninggalkan istananya," ujarnya.

"Tensi geopolitik masih tinggi, ASEAN jadi salah satu wilayah yang aman, politiknya stabil, dan (ekonomi) terus tumbuh dalam dua dekade. Kita harus raih kesempatan emas ini, karena tidak datang dua kali,” ucap Airlangga.

 Saat ini terdapat sekitar 24 proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang didukung Pemerintah Indonesia. Proyek KEK ini tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, kesehatan, pendidikan, serta ekonomi digital.

Sepanjang 2024, investasi yang telah masuk ke KEK menyentuh Rp. 242,5 triliun dengan menyerap 151 ribu tenaga kerja dan 394 pelaku usaha.

 

InJourney Bikin KEK Sanur Punya Fasilitas Hijau, Luasnya 4,9 Hektare

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Sebelumnya, PT Hotel Indonesia Natour, yang dikenal sebagai InJourney Hospitality dan bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), resmi memulai pembangunan Ethnobotanical Garden di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur.

Groundbreaking ceremony yang berlangsung baru-baru ini menandai langkah penting dalam pengembangan KEK Sanur sebagai destinasi kesehatan dan pariwisata berkelas dunia.

Ethnobotanical Garden akan menjadi fasilitas hijau seluas 4,9 hektare yang terletak di jantung KEK Sanur, menjadikannya "paru-paru kawasan" sekaligus ruang interaksi harmonis antara manusia dan alam.

Fasilitas ini dirancang untuk mendukung pemulihan pasien, memperkaya pengalaman wellness, dan melestarikan biodiversitas lokal.

Konsep Berkelanjutan untuk Kesehatan dan Pelestarian Alam

Ethnobotanical Garden menjadi pusat pelestarian keanekaragaman hayati dan budaya Bali, dengan koleksi tanaman obat dan rempah tradisional khas daerah. Kawasan ini juga dirancang untuk meningkatkan konektivitas manusia dengan alam melalui interaksi langsung dengan tanaman, dan elemen alam lainnya.

Fasilitas ini akan diakses oleh pengunjung dari segala usia, termasuk penyandang disabilitas, dan dirancang untuk memberikan pengalaman relaksasi holistik.

Dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, Ethnobotanical Garden mendukung program net zero emission 2060 pemerintah Indonesia dan mempromosikan destinasi pariwisata yang ramah lingkungan.

"Ethnobotanical Garden bukan hanya simbol pelestarian alam, tetapi juga destinasi wellness autentik. Kami berharap fasilitas ini dapat memperkuat KEK Sanur sebagai ikon pariwisata dunia yang tetap berpijak pada kearifan lokal," ujar Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, Kamis (5/12/2024).

 

KEK Sanur: Integrasi Kesehatan dan Pariwisata

Sebelumnya KEK Sanur dikembangkan dengan luas 41,26 hektare dan dirancang sebagai World Class Medical & Wellness Destination. Ethnobotanical Garden menjadi bagian penting dari konsep integrasi layanan kesehatan dan pariwisata di kawasan ini, mendukung misi KEK Sanur untuk menghadirkan pengalaman holistik bagi wisatawan dan pasien.

Selain berfungsi sebagai ruang hijau, fasilitas ini juga diharapkan menjadi destinasi utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Pengunjung dapat menikmati manfaat kesehatan melalui tanaman herbal, praktik meditasi, dan pengalaman tradisional yang menciptakan harmoni dengan alam.

"Inisiatif ini merupakan wujud nyata kontribusi InJourney Group terhadap pengurangan emisi karbon global serta komitmen terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan. Ethnobotanical Garden menjadi langkah kecil menuju dampak besar bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi," tambah Christine.

Destinasi Hijau Berwawasan Lingkungan

Ethnobotanical Garden diharapkan menjadi magnet wisata baru, memperkuat identitas budaya Sanur sebagai destinasi berwawasan lingkungan.

Dengan fokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan komunitas lokal, fasilitas ini mencerminkan upaya InJourney Hospitality dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan yang memberikan dampak jangka panjang bagi Indonesia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya