Polandia Sediakan Pelabuhan untuk Jalan Masuk Produk RI

Polandia juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk ekspor produk tekstil dan komoditas lainnya.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Sep 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2015, 11:15 WIB
Pusat Komunikasi Kementerian Perindustrian
Mou Polandia-Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan kunjungan ke beberapa negara Eropa dalam rangka penjajakan kerjasama dalam bidang industri. Salah satu negara yang dikunjungi yaitu Polandia.

Dalam kunjungannya ke negeri beruang merah tersebut, Saleh menyatakan ada beberapa kesepakatan dan hasil konkret yang berhasil didapatkan oleh delegasi Indonesia. Di antaranya, kedua negara bekerja sama dalam perdagangan ekspor-impor, pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan serta teknologi.

"Pertama yang menggembirakan adalah Polandia membuka peluang kita untuk memanfaatkan pelabuhan mereka menjadi pintu masuknya produk Indonesia ke Eropa Tengah dan kawasan Eropa lainnya. Ini diharapkan meningkatkan ekspor andalan kita seperti minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO)," ujar Saleh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Dalam kesempatan ini, juga ditandatangani nota kesepahaman antar kedua negara yang mencakup pengembangan industri kimia, kedigantaraan dan maritim, suku cadang dan komponen, industri permesinan khususnya untuk pertambangan dan pemadam kebakaran, industri baja khusus, pengolahan makanan dan industri alat kesehatan.

Pemerintah Polandia juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk mengekspor produk tekstil dan komoditas lainnya. Selain itu menjalin kerja sama industri dan investasi.

"Akhir September nanti, sekitar 20 pengusaha terkemuka Polandia akan berkunjung ke Indonesia," lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha mengatakan selain itu juga terjalin kemitraan di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Alstom Power dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).Perusahaan multinasional yang kondang dalam rekayasa teknologi itu memberikan peluang kepada sekitar 20 mahasiswa ITB untuk belajar dan bekerja (magang) di pabrik produsen turbin pembangkit listrik milik Alstom.

"Penandatanganan memorandum of understanding-nya akan dilakukan di Bandung sekitar akhir September atau awal Oktober mendatang. Pihak Alstom yang akan datang ke Indonesia, mereka sangat serius dan ini kesempatan emas bagi kita," jelas Peter.

Peter menuturkan, peningkatan kerja sama dengan Polandia di saat ini merupakan momentum yang tepat lantaran negara ini tengah berkembang pesat baik di bidang ekonomi maupun penguasaan teknologi.

"Selain itu, aktivitas industri Polandia yang pesat juga membutuhkan bahan baku yang dihasilkan oleh Indonesia. Salah satunya ialah industri makanan minuman yang kebutuhan minyak nabatinya dapat dipenuhi oleh CPO asal Indonesia," kata dia.

Sekadar informasi, total neraca perdagangan Indonesia ke Polandia  untuk semua produk industri mengalami surplus sebesar US$ 252,2 juta pada 2014. Ekspor produk industri yang paling besar dari Indonesia ke Polandia adalah produk mesin elektronika, peralatan musik, dan perlengkapan TV dengan nilai US$ 136,2 juta, selanjutnya produk karet dan barang sejenisnya dengan nilai US$ 48,1 juta, serta produk sabun, lilin, semir, dan perawatan gigi dengan nilai US$ 22,2 juta.

Total nilai ekspor untuk semua produk industri sebesar US$ 395,9 juta.Selanjutnya, impor produk industri Polandia ke Indonesia yang paling besar pada tahun 2014 adalah produk susu, telur burung, madu, produk binatang dengan nilai US$ 27,6 juta, lalu produk reaktor nuklir, boiler, mesin, serta komponen dengan nilai US$ 20,4 juta, sedangkan produk mesin elektronika, peralatan musik, perlengkapan TV dengan nilai US$ 16,5 juta. Total nilai impor untuk semua produk industri sebesar US$ 143,8 juta. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya