Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) era Orde Baru, Ali Wardhana menghembuskan napas terakhir, kemarin (14/9/2015). Seluruh rakyat Indonesia berduka, karena suhu atau ahli ekonomi ini menutup mata di usia 87 tahun.
Eks Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Anwar Nasution mengisahkan keberhasilan Ali Wardhana ketika menjabat sebagai Menkeu untuk periode tahun 1968-1983. Ketika itu, Anwar membantu pekerjaan Ali Wardhana selama 8 tahun sebagai asisten di Departemen Keuangan.
"Dia adalah orang yang bisa mengatasi inflasi tinggi hingga 650 persen, warisan Orde Lama. Inflasi ini bisa ditekan dalam jangka waktu 2 tahun," tegas Anwar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Untuk diketahui, Ali Wardhana sukses meredam inflasi 650 persen pada 1966 menjadi 112 persen di 1967. Lalu turun 85 persen pada 1968 dan anjlok ke level 10 persen pada 1969.
Keberhasilan lainnya, sambung dia, melakukan reformasi perpajakan untuk menggantikan sumber penerimaan dari ekspor minyak, apabila era komoditas ini tamat.
Anwar pun berkisah, Ali Wardhana si mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan itu juga mampu mengelola pemanfaatan rejeki nomplok atau penerimaan dari ekspor minyak untuk pembangunan infrastruktur.
"Memanfaatkan uang minyak yang 10 tahun dinikmati untuk membangun sekolah dasar inpres, puskesmas, infrastruktur, bendungan dan lainnya. Sehingga ketika itu, kita sukses melakukan swasembada pangan," terangnya.
Di era kepemimpinan Ali Wardhana, sambung Anwar, Almarhum mengatur kurs devisa, memberikan insentif bagi pengembangan industri manufaktur. Alhasil ekspor tekstil dan pakaian jadi, sepatu dan barang-barang manufaktur mulai menggeliat.
Menurut Anwar, kondisi ini berbeda dengan pengelolaan ekonomi Iran dan Nigeria pada era tersebut. Dua negara ini, lanjutnya, mendulang pendapatan besar dari ekspor minyak bumi. Sayangnya penerimaan itu digunakan untuk memperkuat mata uangnya.
"Biar bisa impor gandum lebih mudah dibandingkan dalam negeri, dan lainnya. Ujung-ujungnya bikin rakyat malah menderita dan berakhir dengan pemberontakan. Di saat itu, Indonesia sedang dipuji dunia karena swasembada pangan, menurunkan tingkat laju pertumbuhan penduduk dan memacu industri manufaktur," tegas Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Di akhir perbincangan, Anwar mengatakan bahwa jasa Ali Wardhana begitu besar bagi bangsa Indonesia. "Tidak ada lagi menteri yang seperti dia," tukas dia. (Fik/Gdn)
Ali Wardhana Mampu Jinakkan Inflasi 650% dalam 2 Tahun
Ali Wardhana sukses meredam inflasi 650 persen pada 1966 menjadi 112 persen di 1967.
diperbarui 15 Sep 2015, 09:00 WIBDiterbitkan 15 Sep 2015, 09:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Minta Air Doa ke Kiai saat Sakit? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Istri Shin Tae-yong Sempat Sebut Erick Thohir Manusia Bertubuh 10 Sebelum Suaminya Dicopot Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Ambengan, Tradisi Menyambut Isra' Mi'raj
Siapa Bilang Bid'ah? Ulama Kaliber Dunia Bolehkan Hadiah Yasin dan Tahlil untuk Mayit Kata Gus Baha
DPRD Berharap Pemkot Tangerang Bisa Selesaikan Masalah THL
5 Film Garapan Hanung Bramantyo yang Bakal Tayang Tahun Ini
Pangeran William Sempat Rogoh Kocek Rp4 Juta demi Bisa Kencan Pertama dengan Kate Middleton
Ilmuwan Temukan Abu Vulkanik di Mars, Ungkap Kehidupan di Masa Lalu
Link Live Streaming Carabao Cup Arsenal vs Newcastle United, Segera Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 8 Januari 2025
Kuota Haji Furoda Tak Terkontrol, DPR RI Akan Revisi Aturannya
Hati-Hati.. Ahli Tahajud dan Puasa Bisa Saja Menjadi Ahli Neraka, Peringatan Buya Yahya