Liputan6.com, Kediri - Untuk mendorong ketahanan pangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memperbanyak cadangan beras nasional. Jokowi mengatakan, cadangan beras Indonesia yang ada saat ini masih sangat kecil. Ia menconothkan cadangan beras yang dimiliki oleh China bisa mencapai 40 juta ton. Oleh sebab itu sebagai tahap awal presiden Jokowi meminta kepada Perum Bulog untuk memiliki cadangan beras di atas 10 juta ton.
Untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah perkara mudah namun bukan tidak mungkin. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut. "Bagus, Presiden memotivasi kita supaya cadangan pangan aman," ungkapnya seperti ditulis Rabu (30/9/2015).
Amran melanjutkan, untuk mewujudkan target cadangan beras tersebut Indonesia perlu untuk membangun infrastruktur yang memadai. "Kita harus kerja keras, yang jelas semua infrastruktur harus dipasang dengan baik," tuturnya.
Infrastruktur yang dimaksudnya adalah infrastruktur mulai dari awal seperti irigasi untuk menciptakan sawah yang baik hingga sampai dengan pasca panen dengan menyiapkan lumbung-lumbung yang mumpuni. Untuk mewujudkan hal tersebut memang membutuhkan kerja keras semua pihak.
Sebelumnya, Jokowi mengingatkan pentingnya kemandirian pangan. Pasalnya, Indonesia sebagai negara agraria yang mempunyai ketersediaan pangan cukup besar dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus impor.
"Ini adalah sesuatu yang sudah kita dambakan lama, dan ini perlu didukung oleh semuanya. Baik petani, setelah itu di penggilingan. Setelah itu di pedagang, dan kalau Jakarta di Pasar Cipinang," ujar Jokowi di Istana Senin, 28 September 2015.
Dia berkata dalam kunjungannya bertemu dengan para petani di Karawang, dirinya meminta para petani terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian yang ditanam.
"Kalau kemarin di Karawang saya melihat 1 hektare bisa dihitung sampling 13,4 ton, tapi dalam fakta mungkin hanya 10,7 ton per hektare. Ini kan besar sekali, kalau bisa nanti dilarikan ke semua persawahan di Indonesia, peningkatan intensifikasi yang sangat besar sekali. Dan juga oleh Pak Mentan juga dibuka sawah-sawah yang baru," ucap Jokowi.
Presiden juga menyampaikan, peningkatan produksi beras harus membuat untung semua pihak. Petani, penggiling, penjual harus mendapatkan keuntungan dari melimpahnya hasil pertanian.
Namun, dia meminta agar masyarakat juga harus diuntungkan dengan harga yang dapat dijangkau dan mendapatkan kualitas beras yang baik. "Tidak ada satu pihak yang diuntungkan, dan tidak ada satu pihak yang dirugikan," kata Jokowi.
Sejauh ini, berdasarkan hasil pantauannya, ketersediaan stok beras cukup dan harga relatif stabil. Namun menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi bila tiba-tiba harga sulit untuk dikendalikan.
Dia mengingatkan bahwa cadangan beras negara saat ini terlalu sedikit dibanding negara lain. "Filipina memiliki cadangan besar sebesar 2,5 juta ton padahal penduduknya 90 juta. Artinya Bulog paling tidak stoknya di atas 10 juta ton," tutupnya. (Amd/Gdn)
Jokowi Ingin Stok Bulog 10 Juta Ton, Ini Tanggapan Mentan
Untuk meningkatkan cadangan beras nasional, Indonesia perlu membangun infrastruktur yang memadai.
diperbarui 30 Sep 2015, 10:16 WIBDiterbitkan 30 Sep 2015, 10:16 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman membuka panen raya di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur Selasa (29/9/2015). (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menghitung Masa Kerja: Panduan Lengkap untuk Karyawan dan Perusahaan
150 Nama Perempuan Jepang Islami dan Artinya, Unik dan Penuh Makna
Anaknya Ketahuan Mencuri, Ibu di China Malah Ngamuk ke Petugas Keamanan
Link Nonton Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Ini Link Live Streaming Vision+ Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ini Jadwal dan Harga Paketnya
Link Live Streaming Babak Kedua Timnas Indonesia vs Arab 19 November 2024, Ini Caranya
Hasil Babak I Kualifikasi Piala Dunia 2026: Gol Berkelas Marselino Bawa Timnas Indonesia Unggul atas Arab Saudi
Layanan Mikromobilitas Bantu Kurangi Polusi, 90% Pengguna Tak Lagi Andalkan Kendaraan Pribadi
Doa Lintas Agama di Bali, Kapolri: Persatuan Kesatuan di Atas Kepentingan Pribadi dan Kelompok
Tokocrypto Gandeng OCBC Luncurkan Kartu Global Debit
Google Bakal Gabungkan Android dan Chrome OS, Siap Lawan iPad
2 Faktor Ini Jadi Acuan Masyarakat Indonesia untuk Pro atau Kontra soal Childfree