Begini Cara Kementan Dorong Produksi Padi

Kementerian Pertanian juga telah melakukan revolusi anggaran untuk sektor pertanian dengan menggalihkan biaya perjalanan dinas.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Sep 2015, 13:28 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 13:28 WIB
20150922-Pasar-Murah-Jakarta-Amran-Sulaiman
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Kepala Bulog, Djarot Kusumayakti melepas pasar murah beras dan sapi di Jakarta, Selasa (22/9/2015). Sebanyak 30 truk beras dan sapi didistribusikan ke sejumlah pasar tradisional DKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Karawang - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan telah melakukan beberapa upaya untuk mendorong produksi padi. Salah satunya dengan menghapus sistem tender untuk pengadaan bibit. Amran menuturkan, langkah itu dapat mempercepat penanaman padi.

"Dulu benih ditender 3-4 bulan selesai sekarang penunjukan langsung jadi besok selesai," kata dia, di Karawang, Jumat (25/9/2015).

Kemudian memberikan sanksi bagi pemerintah daerah yang tidak memanfaatkan bantuan pemerintah pusat dengan baik. "Kabupaten yang diberi bantuan dua kalilipat, tapi produksi tidak naik tahun 2016 bantuan nol. Itu pertama semenjak merdeka," tambahnya.

Sebaliknya, bagi daerah yang memanfaatkan anggaran dengan baik akan mendapatkan kenaikan bantuan pada tahun depan. Adapun rata-rata bantuannya mencapi 20-30 persen.

"Yang produksi naik 20-30 persen anggarannya kita tambah. Ada daerah kena, 26 seluruh Indonesia peringatan kartu merah. Kalau September, 5 hari lagi kalau target nggak capai sudah pasti anggarannya nol," jelas Amran Sulaiman.

Tak hanya itu, pihaknya mengatakan juga telah melakukan revolusi anggaran untuk sektor pertanian. "Kita revolusi anggaran Rp 4,1 triliun. Biaya perjalanan dinas kami belikan traktor dan irigasi. Ke depan insyallah akan tambah," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya