Rizal Ramli Minta Royalti Naik, Ini Tanggapan Freeport Indonesia

Menko Maritim Rizal Ramli mengusulkan royalti hasil tambang Freeport Indonesia naik menjadi 7 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Okt 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2015, 17:15 WIB
Tambang Freeport
Ilustrasi Pertambangan (Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengusulkan untuk royalti hasil tambang PT Freeport Indonesia dinaikkan menjadi 6 persen hingga 7 persen.

Angka itu diusulkan Rizal dikarenakan itu merupakan standar royalti yang diberikan kepada negara pemilik lahan tambang emas seperti dilakukan tambang-tambang emas lainnya di dunia.

Menanggapi hal itu, Vice President Freeport Indonesia‎, Napoleon Sawai menjelaskan, bukan hal yang tidak mungkin royalti yang diminta Rizal Ramli dapat dipenuhi oleh Freeport Indonesia.

"Tapi saya katakan itu lebih baik terjadi di ruang negosiasi antara pemerintah dengan kami, bukan di publik seperti ini, kasihan orang Papua," kata Napoleon di Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Menurutnya, simpang siurnya berita mengenai nasib Freeport Indonesia yang belakangan banyak diperbincangkan tidak seharusnya dibumbui oleh suasana politik. Karena menurut dia, warga Papua terutama yang bekerja di Freeport merasa resah.

Napoleon meminta kepada pemerintah untuk lebih menyikapi nasib Freeport ini sebagai bentuk menjaga kedaulatan NKRI terutama di wilayah tanah Papua.

"Jadi pemerintah atau kabinet kerja Pak Presiden harus tancapkan‎ kukunya di Papua, bukan membangun Indonesia dari Barat ke Timur, tapi kita bangun dari Timur ke Barat," tegasnya.

Sementara itu, Napoleon memastikan meski di luar tengah diperbincangkannya nasib Freeport Indonesia namum tidak mempengaruhi kinerja para pekerja dan produksi tambang itu sendiri. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya