Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dinilai telah menunjukkan bahwa dia mampu menerjemahkan kinerja sesuai UUD 45 Pasal 33 yang mengatur tentang pengertian perekonomian, pemanfaatan SDA, dan prinsip perekonomian nasional. Artinya, sebagai menteri, dia menghadirkan negara melalui BUMN yang aktif di dalam pembangunan.
"Selain itu, misi Rini dalam mengelola BUMN juga menjadi bukti dia mampu menerjemahkan Nawacita Presiden Jokowi yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur," kata pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fachri Ali di Jakarta, Senin (19/10/2015).
Menurut Fachri, salah satu yang paling mencolok dalam pembangunan infrastruktur adalah proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Proyek itu, kata dia, jelas mensinergikan BUMN bukan hanya antar BUMN Indonesia, tetapi juga BUMN China, karena konsorsium itu berlangsung sinergi antara Indonesia dan China.
"Itu belum pernah terjadi sebelumnya. Di bawah Rini sebagai Menteri BUMN, negara hadir dengan lebih 'kereng', lebih jelas, bahwa BUMN itu ada misi, bukan sekadar misi ekonomi pasar, tetapi konstitusional. Itu yang saya lihat," ujarnya.
Kemudian, kata dia, tentang Penyertaan Modal Negara ke BUMN. Hal itu diusahakan betul oleh Rini, dalam rangka penguatan BUMN sebagai bentuk nyata mewujudkan Nawacita.
"Presiden Jokowi kan Nawacita-nya pembangunan infrastruktur, nah lalu kemudian diusulkan agar Bank Mandiri dapatkan PMN, dan maksudnya tentu saja agar bank mandiri bisa ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur. Bank Mandiri itu memang untung, tetapi ketersediaan kapital mandiri tidak memadai untuk pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Menurut Fachri, kalau BUMN seperti Bank Mandiri tetap melakukan support atas pembangunan infrastruktur tetapi tanpa adanya PMN, tentu akan menjadi ilusi.
"Maka dari itu harus dibantu oleh APBN menalui PMN. Kemudian Rini mendorong Mandiri sebagai BUMN ikut membiayai infrastruktur," tukasnya.
Hal itu menurut Fachri sangat penting karena selama ini pembangunan infrastruktur adalah satu hal yang sangat dihindari oleh perusahaan swasta. Sebab, pembangunan infrastrukutur itu tidak membuahkan penghasilan atau keuntungan yang cepat.
"Misalkan pembangunan pelabuhan, bandara dan lainnya. Itu keuntungannya jangka panjang. Karena keuntungannya butuh jangka panjang dan swasta biasanya menghindari. Itulah yang kemudian mendorong BUMN harus masuk. Itu yang saya lihat dilakukan oleh Rini sebagai terobosan dalam mewujudkan Nawacita Presiden Jokowi, yang menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program unnggulan," bebernya.
Kalau kemudian selama satu tahun ini kinerja Rini mendapatkan sorotan dari politisi, dia menilai bisa jadi memang hanya soal faktor kacamata saja. Bukan soal bahwa kinerja Rini sebagai menteri yang performanya tidak bagus. Sebab secara kinerja kalau dilihat dari kacamata profesional tentu sejauh ini sudah cukup bagus.
"Secara profesional, apa yang sudah dilakukan Rini menurut saya patut diapresiasi," ujarnya. (Taufiqurrohman/Gdn)
Genjot Infrastruktur, Menteri Rini Mampu Terjemahkan Nawacita
Salah satu kinerja Menteri Rini yang perlu diapresiasi dalam pembangunan infrastruktur adalah proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
diperbarui 19 Okt 2015, 19:39 WIBDiterbitkan 19 Okt 2015, 19:39 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Coach Justin, Sosok Pengamat Sepak Bola Indonesia yang Dapat Ancaman Usai Bahas Shin Tae-yong
Tradisi Tiup Terompet Tahun Baru dari Bangsa Yahudi Kuno Kata UAS, Muslim Masih Mau Ikut-ikutan?
BMKG Prediksi Sejumlah Kota Besar di Indonesia Turun Hujan Hari Ini Minggu 29 Desember
Hadapi West Ham, Liverpool Optimis Perpanjang Rekor saat Hadapi West Ham
Profil Annar Salahuddin Sampetoding, Pengusaha dan Tokoh Masyarakat Sulsel Diduga Jadi Otak Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Alaudin
Prediksi Pertandingan Leicester City melawan Man City di Liga Inggris: Momen Kebangkitan dalam Laga Istimewa bagi Pep Guardiola
Jelang Pekan ke-19 Premier League Musim 2024/2025, Intip Statistik Pertandingan Chelsea vs Ipswich Town
Alasan Investor Lo Kheng Hong Beli Saham BDMN
6 Khasiat Ikan Salmon bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu!
Ini 5 Daerah di Indonesia dengan Suhu Terdingin
10 Makanan Khas Purwakarta yang Wajib Dicoba, Bisa Jadi Oleh-oleh
Telkomsel Luncurkan IndiHome Smart Camera: Pantau Keamanan Rumah dengan Biaya Terjangkau