Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengambil 10,64 saham PT Freeport Indonesia (Persero). Dengan adanya divestasi tersebut, pemerintah Indonesia bakal memiliki saham Freeport sebesar 20 persen.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan dipilihnya Inlum untuk menjadi perushaan yang akan mengambil alih dikarenakan kondisi keuangan dan manajemen perusahaan saat ini yang cukup bagus.
"Kita lihat balance yang sangat kuat itu Inalum, karena kalau Antam tidak kuat juga sebab Antam tengah mengerjakan proyek smelter yang butuh investasi yang cukup besar juga," kata Rini, Senin (19/10/2015).
Dengan begitu, maka kepemilikan saham Freeport akan terbagi dalam dua BUMN yaitu sebelumnya 9,36 persen telah menjadi milik PT Antam (Persero), sedangkan yang 10,64 akan dimiliki oleh Inalum.
Untuk mempersiapkan proses divestasi tersebut, Kementerian BUMN tengah melakukan kalkulasi dan analisa lebih mendalam agar proses divestasi tersebut berjalan dengan mulus tanpa ada pengaruh lain.
"Ini kan kita harus memasukkan proposal dulu juga ke pemerintah untuk divestasinya, ya kit harapkan akhir Oktober kajiannya selesai," tegas Rini.
Tidak hanya itu, dipilihnya Inalum dikeranakan perusahaan alumunium tersebut telah menjalin sinergi dengan Antam‎ dalam pembangunan smelter. Dengan begitu diharapkan keduanya akan saling mengisi untuk mengambil alih saham Freeport tersebut.
"‎Kami melihatnya perlu karena Inalum kan belum ada tambang, belum pernah dalam aktifitas operasional tambang, kita harapkan kan Antam punya kemampuan itu jadi efektif dalam berkolaborasi sebagai pemegang saham dari Freeport," pungkas Rini. (Yas/Ndw)
Â