Top 5 Bisnis: Tips Sukses Jadi Pengusaha ala Putra Jokowi

Gibran berbagai cerita mengenai seluk-beluk menjadi pengusaha. Ia pun memiliki tips sendiri agar usaha yang dirintis itu dapat maju.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 16 Nov 2015, 08:51 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 08:51 WIB
Chili Pari Bisnis Katering Gibran, Putera Sulung Jokowi
Foto: Situs resmi Chili Pari

Liputan6.com, Jakarta - Gibran Rakabuming Raka, Putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki usaha yang sukses di Solo dan mulai berkembang ke beberapa kota besar lainnya, seperti martabak kota baru atau Markobar, bisnis katering dan juga warung cakar ayam bakar pedes.

Usaha yang terus berkembang ini ditularkan oleh Gibran ke mahasiswa di Yogyakarta. Dua kampus yang beruntung ada di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Gibran berbagai cerita mengenai seluk-beluk menjadi pengusaha. Ia pun memiliki tips sendiri agar usaha yang dirintis itu dapat maju seperti sekarang ini.

"Kalau saya sih kuncinya ngeyel. Jadi pengusaha itu harus idealis. Orang tua saya itu latarbelakangnya pengusaha mebel dan tidak ada background makanan sama sekali. Saya dari dulu disiapkan untuk melanjutkan usahanya. Sempat ditentang juga ke kuliner," ujarnya di Rektorat UIN Sunan Kalijaga.

Cerita Gibran membangun bisnis dan tips sukses ala putra sulung Presiden Jokowi ini menjadi artikel paling menginspirasi pembaca. Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Bisnis Liputan6.com edisi Minggu, 15 November 2015:

1. Tips dari Putra Jokowi Buat Mahasiswa yang Ingin Berwirausaha

Gibran menceritakan proses usaha yang dibangunnya kepada mahasiswa mulai dari membuka usaha Markobar, Katering hingga Ceker Dheer. Ia mengaku sempat jatuh bangun dalam membangun usaha seperti saat ini. Namun ia terus berusaha dan melihat peluang ke depan bahwa bisnis kuliner terus memiliki pasar.

Gibran mengatakan, ia memulai bisnis kuliner pada 2010. Saat itu bisnis pertamanya adalah usaha catering. Menurutnya, tahun pertama dan kedua merupakan tahun terberatnya dalam membangun usaha katering.

Berbagai kendala dihadapi saat dua tahun pertama. Namun tahun ketiga usaha yang dibangunnya sudah mulai dirasakan dan mendapatkan hasil maksimal sehingga mulai menambah fasilitas penunjang pernikahan. Bagaimana kisah lengkapnya?

2. Alasan Karyawan Memutuskan Resign

Banyak perusahaan-perusahaan besar kehilangan karyawan-karyawan terbaiknya. Masalah terkait banyaknya lapangan kerja baru yang kemudian menjadikan pengurangan karyawan bukanlah hal yang baru.

Namun yang menarik perhatian adalah makin bertambahnya karyawan yang ingin keluar dari perusahaan tanpa ragu-ragu dan bahkan pada saat itu juga. Lalu mengapa karyawan–karyawan terbaik tersebut resign?

3. Shell dan Total Banting Harga BBM

Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang dijual oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Shell dan Total tercatat mengalami perubahan pada 15 November 2015.

Terpantau harga BBM yang dijual kedua SPBU tersebut turun antara Rp 50 sampai Rp 400 per liter. Sementara SPBU milik Pertamina masih membanderol BBM dengan harga yang sama seperti periode 1 November lalu.

4. Apa Kabar Inter Milan di Bawah Kepemilikan Trio Pengusaha RI?

Dua tahun sudah klub sepak bola Italia, Inter Milan dimiliki trio pengusaha Indonesia, yakni Erick Thohir, Rosan P. Roeslani dan Handy Soetedjo. Bagaimana kabar klub yang dibeli dengan perkiraan harga 350 juta euro atau sekitar Rp 5,3 triliun itu?

5. Ini Dampaknya Bila Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional

Pemerintah Jokowi telah meresmikan 6 trayek atau jalur tol laut. Program tersebut akan semakin kuat dengan implementasi pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatera Utara (Sumut), sebagai hub internasional kapal-kapal asing yang masuk ke Indonesia.

Demikian disampaikan Bupati Batu Bara, Ok Arya Zulkarnain saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (15/11/2015). Ia mengatakan, pelabuhan Kuala Tanjung terletak di Kabupaten Batu Bara. Lokasinya hanya 27 Kilometer (Km) dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

"Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi pintu gerbang kapal-kapal asing yang masuk. Seluruh barang ekspor dan impor keluar masuk lewat sana. Kapal asing hanya boleh berhenti di Kuala Tanjung supaya bisa dikontrol, sedangkan distribusi barang diangkut oleh kapal-kapal nasional ke seluruh daerah di Indonesia," jelasnya. (Ndw/Ahm)

 
 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya