Liputan6.com, Purwokerto - Setelah Gubernur Jawa Tengah menolak datangnya beras impor masuk wilayahnya, giliran Bupati Banyumas Achmad Husein melakukan penolakan yang sama. Menurut Husein, saat ini stok beras Banyumas masih aman.
"Banyumas surplus beras bahkan ikut membantu kabupaten tetangga untuk menyuplai beras,” kata Husein usai melakukan penanaman padi dengan metode Hazton di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Banyumas, Kamis (19/11/2015).
Ia mengatakan, impor beras akan mengganggu harga beras petani. Selain itu, saat ini petani sudah mulai memasuki masa tanam sehingga awal tahun sudah panen lagi.
Advertisement
Kepala Bulog Subdivre Banyumas Setio Wastono mengatakan, stok beras di gudang Bulog masih mencukupi untuk kebutuhan hingga Februari. "Beras untuk keluarga kurang sejahtera juga akan diberikan hingga 14 kali. Jadi stoknya masih aman," kata Setio.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Ramdan Denny Prakoso mengatakan, penanaman padi dengan metode Hazton merupakan salah satu solusi mengatasi masalah perberasan."Metode ini bisa menghasilkan padi hingga 12 ton," kata Ramdan.
Ia mengatakan, uji coba penanaman dilakukan di lahan seluas 10 hektare. Ia mengharapkan hasil panen padi yang ditanam menggunakan metode Hazton bisa dimiliki oleh petani 50 persen, untuk modal tanam berikutnya 30 persen, serta 10 persen untuk penguatan kelembagaan dan 10 persen untuk petugas-petugas lapangan.
"Jadi, dengan pola seperti itu, kami harapkan pengembangan Hazton kemudian produktivitas pertanian juga terus berjalan sampai kapanpun juga karena hasilnya bisa dibuat untuk modal penanaman kembali," kata Ramdan.
Jika uji coba kedua tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan, pihaknya berencana mengembangkan metode Hazton di lahan lainnya dalam rangka meningkatan kesejahteraan petani. (Aris A/Ahm)