Gubernur Kaltim Tagih Janji Jokowi untuk Bangun Kilang di Bontang

Gubernur Kaltim Awang Faroek mengatakan, saat ini sudah tersedia lahan seluas 500 hektar untuk pembangunan kilang minyak.

oleh Abelda RN diperbarui 22 Nov 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2015, 18:35 WIB
(Foto: Liputan6.com/Abelda G)
Kilang Pertamina

Liputan6.com, Balikpapan - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak menagih janji pemerintah untuk merealisasikan pembangunan kilang pengolahan minyak Bontang, Kalimantan Timur. Saat ini ada area lahan seluas 500 hektare yang memenuhi persyaratan sebagai lokasi pembangunan kilang minyak.

"Saya menagih janji Presiden yang disampaikan Juni lalu akan membangun kilang minyak di Bontang," kata Awang di Balikpapan, Minggu (22/11/2015).

Awang mengatakan sudah tersedia lahan seluas 500 hektar yang lokasinya berdekatan dengan kilang gas PT Badak NGL. Lahannya menjadi milik Pertamina sehingga dipastikan terbebas dari sengketa tanah. "Lahannya clear and clean di Bontang," tutur dia.

Kilang minyak Bontang diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat Kaltim di masa mendatang. Awang berkomitmen mendukung penuh realisasi pembangunan kilang minyak di Bontang.

Pertengahan tahun lalu, Kementerian ESDM mengungkapkan rencana pemerintah membangun kilang pengolahan minyak kapasitas tampung 350 ribu barel di Bontang.

Kilang ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM untuk wilayah Indonesia Timur.Ada empat kandidat lokasi pembangunan kilang minyak di wilayah Indonesia Timur.

Kota Bontang menjadi kandidat terkuat mengingat lokasinya yang berdekatan dengan sejumlah aset Pertamina seperti pelabuhan, akses boiler hingga kepemilikan lahannya serta menghemat biaya 30 persen.

Pembangunan kilang pengolahan minyak Bontang masuk dalam tahap perencanaan yang direalisasikan pada 2021 mendatang. Proses pembangunannya akan bersamaan dengan peningkatan kapasitas kilang pengolahan minyak Balikpapan dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. (Abelda G/Ahm) 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya