Kenapa Blok Migas Indonesia Kini Tak Diminati Investor?

Kementerian ESDM mengungkapkan penyebab sumur migas Indonesia tak diminati investor

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Nov 2015, 21:26 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 21:26 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan penyebab sumur minyak dan gas bumi (migas) Indonesia tidak diminati investor.

Direktur Pembinaan Hulu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sumur migas Indonesia kalah sa‎ing dengan negara lain karena negara lain mengeluarkan kebijakan untuk investor  yang lebih baik dari Indonesia.

"Masalah investasi dihulu oleh investor ini adalah itu saingannya negara-negara lain. Negara lain melihat kita begini-begini, mereka menawarkan ketentuan yang lebih baik," kata Djoko, Selasa (24/11/2015).

Menurut Djoko, negara yang jadi pesaing Indonesia tersebut sebenarnya belajar bisnis hulu migas dari Indonesia, tetapi negara tersebut mencari celah kelemahan Indonesia seperti banyaknya perizinan dan kelemahan tersebut dijadikan perbaikan di negaranya.

"Katakan mereka belajar dari kita perizinan lebih banyak di sini," ungkapnya.

Djoko menambahkan, selain kebijakan yang berpihak pada investor, hal lain yang membuat sumur minyak Indonesia tidak‎ diminati adalah pembagian hasil ke negara yang lebih besar.

"Kemudian split-nya juga masih 70:30, 85:15. Nah negara lain menawarkan yang lebih baik. Itu sebetulnya," tutup Djoko. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya