Jadi Menteri Penghubung Timteng, Ini Proyek Pertama Sudirman Said

Sudirman Said sebagai Menteri yang bertanggungjawab atas hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Timur Tengah

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Nov 2015, 18:41 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 18:41 WIB
Menteri ESDM dan Komisi VIII Sepakati Volume Solar Tahun 2016
Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (24/6/2015). DPR dan Kementerian ESDM menyepakati volume Solar bersubsidi tahun 2016 berkisar antara 16 juta - 18 juta Kiloliter (KL). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said sebagai Menteri yang bertanggungjawab atas hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Timur Tengah. Baru beberapa hari ditunjuk, Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) sibuk dengan proyek pertama modernisasi kilang pertama kilang Cilacap yang terkait dengan perusahaan asal Timmur Tengah.

Demikian disampaikan Sudirman Said saat ditemui usai rapat koordinasi kilang minyak di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/11/2015). Ia mengatakan bertanggungjawab menjadi penghubung antara pemerintah Indonesia dengan investor potensial di Timur Tengah

"Kita mencari potensial partner, dan mengkomunikasikannya termasuk lokasi yang baik bagi mereka dan menjadi guide bagi investor yang berhubungan dengan pemerintah," ujar Sudirman.

Lebih jauh ia mengatakan, proyek di sektor energi yang sudah bergerak maju antara lain tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke negara-negara di Timur Tengah beberapa waktu lalu. Salah satunya yaitu menggolkan kerjasama investasi modernisasi kilang di Cilacap, Jawa Tengah dengan perusahaan minyak Saudi Aramco.

"Besok ada tandatangan investasi bersama antara PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco untuk modernisasi kilang minyak yang akan berkembang dari Cilacap, Balongan lalu ke Dumai," tegas Sudirman.

Menurutnya, Pertamina dan Saudi Aramco ini merogoh dana investasi masing-masing US$ 5 miliar atau sekitar Rp 68,50 triliun (kurs Rp 13.700 per dolar Amerika Serikat) untuk merealisasikan proyek tersebut. Proyek kedua yang mulai dikerjakan besok (26/11/2015), kata Sudirman, pemasangan tiang pancang (groundbreaking) proyek Langit Biru Cilacap.

"Penandatanganan ini merupakan milestone penting antara kawasan Timur Tengah dengan Indonesia. Ini proyek pertama dari Saudi Arabia, hasil konkret dari kunjungan Presiden ke Timur Tengah," jelas Sudirman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya