Orang Kaya Arab: Saya Menyesal Pernah Dukung Donald Trump

Al Habtoor adalah miliarder pemilik perusahaan konglomerasi Al Habtoor Group,

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 10 Des 2015, 19:39 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 19:39 WIB
Donald Trump
Donald Trump menunjukkan salinan jumlah kekayaannya saat mengumumkan pencalonan dirinya. (BBC)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang kesal dan menyayangkan pernyataan miliarder dan salah satu calon kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyebut orang muslim tidak boleh masuk AS. Salah satu orang terkaya Arab, geram dan menyesal pernah mendukung miliarder yang satu ini.

"Saya menulis sebuah artikel mendukung dia di surat kabar pada Agustus lalu," tutur Khalaf Al Habtoor seperti dilansir dari CNBC, Kamis (10/12/2015).

"Saya bilang kita (orang Arab) muak dengan politisi, mereka merusak Timur Tengah, saya tulis... kita butuh pebisnis sukses seperti Trump," imbuhnya.

Al Habtoor adalah miliarder pemilik perusahaan konglomerasi Al Habtoor Group, yang membangum bandara Dubai dan memiliki diler mobil mewah Aston Martin dan Bentley, juga beberaoa hotel mewah. Pria ini juga masuk dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes.

Dia terkejut dengan pernyataan dari Donald Trump dan menyesal pernah mendukungnya di surat kabar itu.

"Saat dia berbicara mengenai Muslim, menyerang mereka, saya harus mengakui saya berbuat kesalahan karena pernah mendukung Trump," ujarnya lagi. Dia menebar kebencian antara orang Muslim dan AS," lanjut Al Habtoor.

Seperti diketahui, kandidat calon Presiden AS, Donald Trump memberikan pernyataan yang sangat kontroversial. ini ia meminta aparat AS untuk melakukan penutupan secara total dan komplet untuk muslim masuk ke AS, setelah insiden penembakan massal di San Bernardino, California.

Pernyataan ini dianggap paling ekstrem setelah sebelumnya ia konsisten dengan serangannya terhadap imigran dalam tiap kampanye. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan begitu banyak muslim seluruh dunia membenci Amerika Serikat, sehingga penting bagi negeri itu untuk melarang mereka masuk.

"Sampai kita bisa memilah dan mengerti masalah ini, mengapa mereka membenci kita, bahaya ancaman itu masih nyata. Negara kita tidak bisa lagi menjadi korban penyerangan bagi mereka yang hanya mengerti soal jihad dan tidak punya rasa hormat terhadap kemanusiaan," kata Trump beberapa waktu lalu.

Sontak saja, pernyataan Trump ini langsung memicu banyak komentar yang menyerang dia. Mulai dari artis, publik figur yang beragama muslim pun menyerang Donald Trump. Hingga pihak Gedung Putih menyebut Donald Trum tidak memenuhi syarat jadi Presiden AS.  (Zul/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya