Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha bukan sekadar perayaan ibadah kurban dan sholat Ied. Ada sejumlah amalan sunnah yang kerap dilupakan, padahal memiliki nilai pahala yang besar. Salah satunya adalah mandi sunnah sebelum melaksanakan sholat Idul Adha.
Meskipun bersifat sunnah, mandi Idul Adha ternyata memiliki tata cara dan waktu pelaksanaan yang tidak boleh sembarangan. Banyak umat Islam yang belum tahu bahwa waktu mandi ini sangat memengaruhi keabsahan ibadah sunnah tersebut. Jika dilakukan terlalu dini, bisa-bisa malah tidak dihitung sebagai mandi Idul Adha.
Baca Juga
Dalam Islam, niat adalah kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk mandi sunnah hari raya. Karenanya, membaca niat secara khusus saat mandi ini adalah syarat penting. “Nawaitu sunnatal ghusli li ‘Idil Adha,” adalah kalimat niat yang dianjurkan dibaca saat mandi Idul Adha, sebagaimana disebutkan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri.
Advertisement
Asal-usul dan Hukum Mandi Idul Adha
Mandi pada hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, merupakan amalan yang dianjurkan secara turun temurun dalam tradisi Islam. Hal ini telah dicontohkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW dan dijelaskan dalam berbagai kitab fikih. Dalam Hasyiyah al-Bajuri disebutkan bahwa mandi Idul Adha termasuk dalam jenis mandi yang disunnahkan.
Adapun hukum mandi Idul Adha adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib. Jika dilakukan akan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Namun, mengerjakannya berarti meneladani sunnah Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Mandi Idul Adha ini tidak hanya dianjurkan bagi kalangan tertentu, tetapi laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil, tua maupun muda, semuanya disunnahkan. Hal ini menegaskan bahwa amalan ini inklusif dan bisa dilakukan oleh seluruh lapisan umat Muslim.
Advertisement
Waktu yang Diperbolehkan dan Batas Sah Mandi Sunnah
Waktu pelaksanaan mandi Idul Adha dimulai dari tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah. Namun, waktu yang paling utama adalah setelah masuk waktu Subuh dan sebelum sholat Ied dilaksanakan. Mandi sebelum waktu ini, misalnya sebelum tengah malam, dianggap tidak sah dan tidak masuk dalam kategori mandi Idul Adha.
Apabila mandi ini dilakukan sebelum pertengahan malam, maka hukumnya tidak sah alias tidak termasuk mandi Idul Adha. Hal ini penting karena banyak orang yang ingin "menyicil" mandi di malam hari agar tidak terburu-buru, namun justru mengabaikan ketentuan waktu.
Mandi pagi hari tidak hanya menyegarkan badan tapi juga menjadikan ibadah lebih khusyuk. Dalam artikel Yatim Mandiri disebutkan bahwa mandi sunnah ini membuat tubuh terasa “suci dan bersih” serta “lebih segar” ketika akan melaksanakan sholat Idul Adha.
Bacaan Niat yang Dianjurkan dan Cara Melafalkannya
Niat mandi Idul Adha harus dilafalkan secara khusus, bukan sekadar mandi biasa. Bacaan niat ini dapat dilafalkan saat air pertama kali mengguyur tubuh. Dua versi niat yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla li ‘idil adha sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat mandi Idul Adha sebagai sunnah karena Allah ta’ala.
نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ الْأَضْحَى
Nawaitu sunnatal ghusli li ‘Idil Adlha
Artinya: Saya niat sunnah mandi Idul Adha.
Keduanya sah dan bisa digunakan sesuai dengan kebiasaan dalam madzhab yang dianut. Yang terpenting adalah niat harus hadir dalam hati, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan bahwa mandi ini dilakukan karena ingin mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Advertisement
Tata Cara Mandi Sunnah Idul Adha
Berikut langkah-langkah mandi sunnah Idul Adha yang sesuai dengan tuntunan syariat:
1. Membaca Niat
Niat dibaca saat air pertama kali mengguyur tubuh. Bisa dilafalkan dalam hati atau secara lisan, namun dilakukan bersamaan dengan awal proses mandi.
2. Membasuh Tangan
Sebelum menyiram seluruh tubuh, basuh tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Ini adalah bagian dari sunnah mandi besar.
3. Membersihkan Najis
Bersihkan bagian tubuh dari najis, terutama pada area yang sulit dijangkau seperti sela-sela kulit dan lipatan tubuh.
4. Berwudhu
Lakukan wudhu secara lengkap seperti saat akan sholat, untuk menyucikan diri dari hadas kecil.
5. Mengguyur Seluruh Tubuh
Siram tubuh mulai dari kepala, lalu bagian kanan, kemudian kiri. Pastikan air menjangkau seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan bagian yang tertutup.
Dengan mengikuti tata cara di atas, mandi sunnah ini akan sah dan bernilai pahala. Jangan lupa menggunakan air bersih yang mengalir agar proses penyucian lebih sempurna.
Keutamaan dan Manfaat Mandi di Hari Raya
Selain mendapatkan pahala, mandi di hari raya juga memiliki keutamaan yang terasa secara fisik dan spiritual. Tubuh menjadi lebih segar, percaya diri meningkat, dan ibadah terasa lebih khusyuk. Bahkan, mandi ini juga menjadi simbol kesiapan menyambut hari raya dengan jiwa dan raga yang suci.
Salah satu keutamaan yang disebutkan adalah membuat “sholat Ied menjadi lebih segar,” karena dilakukan dalam kondisi tubuh yang bersih dan harum. Tidak hanya itu, mandi ini juga membantu menjaga kebersihan diri di tengah keramaian saat sholat berjamaah.
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan mandi pada hari raya, sebagai bagian dari syiar Islam. Oleh sebab itu, banyak ulama sepakat bahwa menghidupkan sunnah ini adalah bentuk cinta kepada Rasulullah dan semangat menyambut hari raya.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Topik
Q: Apakah boleh mandi Idul Adha sebelum Subuh?
A: Ya, bahkan dianjurkan. Waktu utama mandi Idul Adha adalah setelah masuk waktu Subuh hingga sebelum sholat Ied.
Q: Bagaimana jika mandi dilakukan sebelum tengah malam?
A: Menurut NU Online, jika dilakukan sebelum tengah malam maka tidak sah dan tidak dihitung sebagai mandi Idul Adha.
Q: Apakah wanita haid boleh mandi Idul Adha?
A: Boleh. Bahkan meskipun tidak bisa sholat Ied, wanita tetap dianjurkan mandi sunnah Idul Adha.
Q: Apakah mandi Idul Adha wajib?
A: Tidak. Hukum mandi Idul Adha adalah sunnah muakkadah, sangat dianjurkan namun tidak wajib.
Q: Apa saja yang perlu disiapkan sebelum mandi sunnah ini?
A: Air bersih mengalir, niat yang benar, dan memastikan tubuh dalam keadaan bebas dari najis.
