Liputan6.com, Sumedang - Usai dilakukan pengisian air (impounding), Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat memicu potensi pariwisata. Saat ini, kawasan di daerah waduk semakin hidup dan banyak orang berkunjung.
Hal tersebut terbukti dari banyaknya warung-warung baru berdiri di sepanjang jalan menuju lokasi waduk. Kendaraan pun banyak berjejer di tempat parkir yang disediakan tak jauh dari lokasi warung-warung tersebut.
"Waduk ini memang sudah jadi tempat wisata,"Â kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Trisasongko Widianto, di lokasi, Jumat (18/12/2015).
Terlepas dari banyaknya penolakan yang dilakukan sejumlah pihak, Tri mengatakan, Waduk Jatigede telah mendorong ekonomi masyarakat.
"Kalau hujan ada ojek payung untuk mereka yag mau melihat ke waduk," tuturnya.
Baca Juga
Genangan air sudah terlihat di sejumlah area di waduk terbesar kedua di Indonesia ini. Jauh berbeda sebelum 31 Agustus 2015, saat dimulainya pengisian air, genangan masih berupa hamparan lahan kosong.
Lebih lanjut Tri mengatakan, di area genangan itu juga sudah disebar 2,5 juta benih ikan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.
"Tapi kita tidak izinkan penggunaan keramba di Waduk Jatigede," tegasnya.
Diharapkan, fungsi dari waduk Jatigede tak hanya sebatas untuk irigasi sawah dan pembangkit listrik tenaga air saja. Melainkan juga untuk sejumlah potensi wisata. Rencananya, di waduk berkapasitas 980 juta meter kubik per detik ini juga bakal dibuat Waterboom, hotel, zona pemancingan, agrowisata dan lainnya.
"Kita coba buat tata kawasan, harapan kami bisa dijadikan perda. Masalah siapa yang mengelola, kami belum sampai ke sana," kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Waduk Jatigede Airlangga Mardjono. (Zul/Ndw)
Advertisement