Dirilis 2017, Ini Penampakan Senjata Bawah Air Buatan Pindad

Selama ini pasukan khusus TNI tersebut masih dibekali oleh senapan buatan Rusia yang bernama‎ APS.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jan 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 06:01 WIB
Ilustrasi Pindad
Ilustrasi Pindad

Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad kembali meningkatkan inovasi produknya untuk jenis senapan. Setelah dikenalkan akan ada SSX yang bakal diluncurkan di tahun ini, kini masih ada senapan lain yang sedang dikembangkan.

Senapan Serbu Bawah Air (SSBA) menjadi nama senapan ini. Sesuai dengan namanya, senapan yang dikembangkan atas kerja sama Dislitbang TNI AL‎ ini merupakan senjata yang bisa digunakan di bawah air.

‎Senapan ini dibuat demi mendukung pasukan khusus TNI, di mana TNI AL dengan Prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), dan Pasukan Intai Amfibi (Taifib)‎.

"Kita kembangkan sejak 2013, kemungkinan kita launching pada 2017, kita sedang sempurnakan terus agar menjadi senjata yang unggul‎," kata Silmy saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (13/1/2016).

Dikatakan Silmy, selama ini pasukan khusus TNI tersebut masih dibekali oleh senapan buatan Rusia yang bernama‎ APS (Avtomat Podwodnyy Spetsialnyy). Senapan bawah air Rusia ini pertama kali dikenalkan pada 1975. Namun sampai sekarang APS masih menjadi andalan beberapa pasukan khusus di masing-masing negara.



Untuk itulah, Pindad dengan TNI AL mengembangkan senapan dengan jenis yang sama. SSBA ini merupakan turunan dari SS1 Marinize, di mana senapan ini dikembangkan dengan sistem tahan air.

"Konsep bawah air itu beda dengan tahan air. Kalau bawah air itu ya bisa menembak di bawah air, tapi kalau tahan air itu, baru bisa digunakan kalau sudah keluar dari air," jelas Silmy.

Pemenuhan untuk pasukan khusus TNI tersebut merupakan alasan khusus dari pengembangan SSBA. Namun menurut Silmy tujuan utama adalah upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi negara mandiri dalam membuat alutsista sehingga mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. (Yas/Ndw)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya