Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas (ratas) dengan beberapa menteri membahas kemudahan berusaha di Indonesia (easy doing business) di kompleks istana kenegaraan, Rabu (20/1/2016) ini.
Hadir dalam ratas tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono dan beberapa pejabat tinggi negara lainnya.
Dalam pidato awalnya, Jokowi meminta kepada para menteri untuk tidak puas dengan peringkat kemudahan bisnis atau berusaha di Indonesia masuk peringkat 109 dunia dari posisi sebelumnya di 120.
"Kalau penurunan kita hanya seperti ini terus, untuk masuk ke ranking seperti Singapura. Singapura itu rankingnya 1, Malaysia itu ranking 18, jadi berapa tahun kita baru sampai," kata Jokowi.
Sebab itu Jokowi meminta para menteri dan kepala daerah untuk lebih berani melakukan terobosan-terobosan demi meningkatkan kemudahan bisnis Indonesia di mata internasional.
Baca Juga
Jokowi sendiri menargetkan dalam masa kepemimpinannya, peringkat kemudahan bisnis Indonesia berada di bawah peringkat 40.
"Caranya bagaimana? Bukan urusan saya, urusan para menteri dan urusan kepala BKPM, urusan gubernur, urusan BUMN. Saya memberi target itu," tegas Jokowi.
Untuk mengawal keinginannya itu, Jokowi mengaku tidak akan segan-segan untuk sidak ke lapangan demi memastikan perkembangan penyederhanaan perizinan baik di pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
"Tadi pagi saya cek ke beberapa pengusaha mengenai realisasi izin 3 jam di BKPM, sudah mencoba dan benar. Bener itu artinya tiga jam bener, bukan hanya dalam kata-kata tapi sudah dalam praktik betul-betul tiga jam. Tadi ada tiga orang yang juga menyampaikan ke saya tadi pagi. Ini saya kira, loncatan-loncatan seperti ini yang kita perlukan," ujar mantan Walikota Solo itu. (Yas/Nrm)