BPDP Sawit Siapkan Dana Rp 15 Triliun Dukung Program B20

‎Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk mendukung program mandatori B20.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jan 2016, 21:10 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 21:10 WIB
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit

Liputan6.com, Jakarta - ‎Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk mendukung program mandatori pencampuran minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke biodiesel sebesar 20 persen (B20) pada tahun ini.

Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi mengatakan, dana sebesar Rp 15 triliun tersebut berasal dari sisa dana pungutan sawit pada tahun lalu dan proyeksi pungutan sawit pada tahun ini.

"Tahun lalu dana yang tersisa dan bisa digunakan pada tahun ini sekitar Rp 6 triliun. Tahun ini anggaran diperkirakan akan terkumpul Rp 9 triliun, sehingga totalnya untuk dukung program B20 Rp15 triliun," ujarnya di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Bayu menyatakan, dari program B20 yang akan digenjot pada tahun ini, pemerintah memasang target produksi biodiesel dengan campuran CPO mencapai 3,2 juta kilo liter (KL). Angka ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan produksi biodiesel pada 2015 yang hanya sebesar 800 ribu KL.

"Pada B20, targetnya 3,2 juta KL, yang PSO (public service obligation) pada tahun ini. Di 2014 kan tercapai 1,8 juta KL. Kemudian di 2015 hanya 800 ribu KL karena tidak ada APBN," kata dia.

Sementara dari sisi kapasitas produksi, lanjut Bayu, dirinya yakin kapasitas produksi di dalam negeri mampu memproduksi biodiesel sebesar 3,2 juta KL. Pasalnya saat ini kapasitas produksi di dalam negeri telah mencapai 6,5 juta KL.

"Kapasitas produksi biodiesel Indonesia kan over dibandingkan kebutuhan. Saat ini mungkin sudah sekitar 6,5 juta KL per tahun. Kita hanya butuh 3,2 juta KL. Kalau dengan yang non-PSO jatuhnya hanya sekitar 6 juta KL, jadi masih lebih," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya