Petani Kelapa Sawit Bisa Manfaatkan KUR

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit‎ akan menyiapkan dana sekitar Rp 15 triliun untuk mendukung program mandatori B20.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jan 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 21:30 WIB
20151014- Ilustrasi Kelapa Sawit
Ilustrasi Kelapa Sawit

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit‎ akan menyiapkan dana sekitar Rp 15 triliun untuk mendukung program mandatori pencampuran minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke biodiesel sebesar 20 persen pada tahun ini.

Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi mengatakan, selain untuk program B20, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk program penanaman kembali (replanting) perkebunan sawit milik rakyat sehingga kembali berproduksi. "Dana sawit tetap bisa diakses oleh petani untuk replanting," ujarnya di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Bayu menjelaskan, agar mendapatkan bantuan dana untuk melakukan penanaman kembali atau peremajaan kebun kelapa sawitnya, petani harus memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan. Hal ini karena bantuan dana dari BPDP Sawit ini maksimal hanya sebesar 50 persen dari biaya yang dibutuhkan untuk melakukan replanting.

"Syaratnya sederhana. Petani harus punya kesepakatan dengan bank karena dana ini hanya subsidi sebagian dari kebutuhan replanting, sekitar 45 persen-50 persen yang bisa dibantu oleh dana sawit. Sisanya bisa menggunakan dana sendiri atau kredit dari bank," ungkapnya.

Pemerintah telah menyediakan KUR dengan bunga 9 persen. menurutnya, KUR tersebut bisa digunakan untuk replanting, "Itu yang harus dilakukan. Kalau gunakan dana sendiri juga harus kerjasama dengan bank, jadi blending antara dana pribadi dan sawit bisa dikelola oleh bank," jelasnya.

Selain berupa dana, kata Bayu, pihaknya juga akan menyiapkan tenaga pendamping bagi petani yang akan memberikan bimbingan terkait teknik pembukaan lahan perkebunan yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan kebakaran.

"Kami menyediakan untuk petani, kita dampingi mereka membuat mereka mampu mencegah kebakaran hutan dan memberikan teknik pembukaan lahan tanpa membakar dan memberikan insentif kalau mereka bisa tidak terbakar. Insentif nanti diberikan pada desa, apa yang mereka butuh akan kita bantu," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya