Anak Usaha Bank Mandiri Patok Target Pembiayaan Rp 18 Triliun

Total pembiayaan Mandiri Tunas Finance pada Januari dan Februari 2016 mencapai Rp 3,2 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Feb 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2016, 11:30 WIB
PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance. (Foto: MTF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Tunas Finance yang merupakan anak usaha PT Bank Mandiri Tbk yakin mampu meraih target pembiayaan sebesar Rp 18 triliun pada tahun ini. Keyakinan tersebut muncul setelah perusahaan melihat kinerja di awal bulan yang cukup positif.

Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, total pembiayaan pada Januari dan Februari 2016 mencapai Rp 3,2 triliun.

"Kami harapkan target pembiayaan Rp 18 triliun bisa terpenuhi sebelum Desember. Dua bulan awal ini sudah Rp 3,2 triliun. Jadi bisa dihitung berapa penjualan kami nanti di akhir tahun kalau semester pertama terealisasi 45 persen dari target, dan sisanya 55 persen di semester kedua," katanya dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Ignatius melanjutkan, untuk Januari 2016, perseroan telah mengantungi laba Rp 28,2 miliar. Kemudian, di Februari 2016 telah meraih laba Rp 29 miliar.

Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan bisa mendapat laba bersih Rp 333 miliar. Menurutnya, perseroan memiliki kinerja positif pada tahun lalu, di mana target laba sebesar Rp 295 miliar justruterealiasi Rp 306 miliar.

"Kami tetapkan Rp 333 miliar. Dengan tetap menjaga ritme pertumbuhan, kita berharap perekonomian lebih baik, suku bunga turun. Tetapi kita tetap jaga kualitas kredit. Bisa dilihat NPL net kita di 2015 terjaga di 0,69 persen, kalau gross NPL 1,2 persen," jelasnya.

Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance Ade Chayo Nugroho menambahkan, perolehan laba tahun lalu karena perseroan memberikan pencadangan untuk men-cover NPL hingga 200 persen. Dengan begitu, kinerja perseroan lebih kuat.

"Laba tumbuh, provisi tetap bagus. Sebenarnya ini juga adalah strategi kita menekan NIM yang saat ini sudah tipis yakni 3,5 persen. Jadi walau margin tipis, tetapi risiko terkendali,” papar dia. 

Dia mengatakan, suku bunga yang kompetitif merupakan cara untuk bersaing dengan perusahaan pembiayaan lainnya.

“Strategi tekan NIM kita fokus kualitas kredit. Hindari cost of credit tinggi. Jadi struktur pendanaan harus kuat. Kita dapat support cost of fund dari Bank Mandiri. Memang kalau masuk persaingan, ya bermain di bunga. Tetapi kita berharap bunga bang bisa turun, sehingga kita juga bisa terus pangkas bunga. Suku bunga kita kalau secara annual hanya 9 persen. Kalau multifinance lain masih double digit,” tutup dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya