Produsen Gadget AS Bakal Tanam Modal US$ 18 Juta

Alokasi dana oleh produsen gadget asal Amerika Serikat itu akan digunakan untuk pelatihan dan pengadaan peralatan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Mar 2016, 14:41 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2016, 14:41 WIB
20160121-Preskon BKPM Pencapaian Investasi 2015-Jakarta-Angga Yuniar
Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri) dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis memberikan keterangan pers terkait hasil pencapaian investasi 2015 di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (21/1/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan salah satu produsen gadget ternama Amerika Serikat (AS) berniat mematangkan rencana investasi fasilitas Research and Development (R&D).

Tanpa menyebut nama investor, BKPM menyatakan nilai investasi sekitar US$ 18 juta atau sekitar Rp 225 miliar (asumsi kurs Rp 12.500 per dolar AS).

Secara rinci, alokasi dana itu akan digunakan untuk pelatihan dan pengadaan peralatan. Tak sekadar itu,  alokasi itu juga untuk pengadaan tenaga ahli untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia guna membangun aplikasi maupun desain produk lainnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, rencana investasi tersebut disampaikan oleh investor saat mengujungi BKPM.

"Tim yang datang adalah satu direktur dari Washington DC bersama tim mereka yang di Singapura. Mereka menyampaikan akan segera mengajukan izin prinsip ke BKPM juga akan melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membicarakan kegiatan R&D tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Franky mengatakan, selain menanamkan modalnya, investor tersebut berencana bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Mereka berharap, para pelajar akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Mereka membidik pemuda-pemudi Indonesia untuk dapat didik sebagai apps developer sehingga dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di tanah air," jelas dia.

Deputi Bidang Pengendalian  Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis menambahkan, proyek tersebut bakal dilakukan di Jawa Barat dan bekerjasama dengan perguruan tinggi di sana. Setelah itu akan dikembangkan kota-kota lain.

"Ini yang telah mereka bahas dengan BKPM. Setelah melihat progress pengembangan kegiatan R&D tahap pertama tersebut, akan dilakukan modifikasi dan penyempurnaan yang diperlukan, sehingga selanjutnya akan lebih mudah untuk dikembangkan ke kota-kota lainnya di Indonesia," ujar Azhar.

Sebagai tambahan, BKPM mencatat realisasi investasi AS pada 2015 sebesar US$ 893 juta yang terdiri dari 261 proyek dengan dominasi sektor pertambangan. Komitmen investasi sendiri mencapai US$ 4,8 miliar yang terdiri 76 proyek. (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya