Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan kenaikan signifikan dalam jumlah proyek investasi di luar Pulau Jawa hingga dua kali lipat. Dari data BKPM, jumlah proyek dari realisasi investasi 2015 mencapai 7.506 proyek, meningkat 119 persen dari periode tahun sebelumnya sebanyak 3.421 proyek. Peningkatan ini dinilai positif dalam upaya untuk mendorong pemerataan realisasi investasi di Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, BKPM memberikan perhatian terhadap proyek-proyek investasi di luar Pulau Jawa yang sedang dalam masa konstruksi. Tercatat 70 perusahaan di luar pulau Jawa yang sedang dalam masa konstruksi dipantau secara khusus oleh BKPM.
“Kami berencana akan meningkatkan jumlah perusahaan yang akan dipantau, sehingga program untuk mendorong proyek-proyek investasi terutama di luar Pulau Jawa ini cakupannya akan semakin luas,” ujarnya, Kamis (3/3/2016).
Baca Juga
Dari data yang dimiliki oleh BKPM 70 perusahaan investasi yang sedang dalam masa konstruksi tersebut telah melakukan realisasi investasi senilai Rp 69,1 triliun. Jumlah ini setara dengan 44 persen dari realisasi yang telah dilakukan oleh 141 perusahaan yang sedang dalam masa konstruksi.
Proyek investasi di luar Pulau Jawa juga menyerap lebih banyak tenaga kerja. Tercatat serapan tenaga kerja dari 70 proyek investasi di luar Pulau Jawa tersebut mencapai 33.941 atau setara dengan 52 persen dari keseluruhan penyerapan tenaga kerja yang dilakukan.
“Beberapa proyek investasi yang di luar Jawa berada di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, industri smelter, pertanian dan perkebunan. Sedangkan untuk investasi di Pulau Jawa mayoritas didominasi sektor manufaktur, industri, jasa dan perdagangan,” jelasnya.
Upaya untuk mengawal proyek investasi di luar Jawa bukan berarti BKPM mengabaikan proyek-proyek investasi di Pulau Jawa, namun demikian Kepala BKPM mengakui bahwa proyek-proyek investasi di luar Pulau Jawa membutuhkan perhatian khusus dan lebih besar dibandingkan dengan proyek-proyek di Pulau Jawa.
“Tantangan akan lebih besar baik dari segi permasalahan yang dihadapi seperti sengketa lahan, ketersediaan infrastruktur, maupun dukungan pemerintah daerah. Padahal pemerintah ingin mendorong pemerataan investasi, sehingga nilai strategis dari proyek investasi di luar Jawa ini meningkat,” imbuh Franky.
BKPM pada tahun 2015 mengawal proyek investasi sebanyak 200 perusahaan dalam tahap konstruksi sepanjang tahun 2015. Hingga kini, tercatat proyek-proyek yang telah direalisasikan dalam mencapai Rp 264,7 triliun atau 51,4 persen dari total rencana investasi 200 perusahaan tersebut sebesar Rp 512,6 triliun. Adapun proyek tersebut terdiri dari bidang industri, pembangkit tenaga listrik, real estate dan beberapa industri lainnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung capaian target investasi tahun ini yang dipatok Rp 594,8 triliun. Tahun ini, BKPM menargetkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa diharapkan meningkat sebesar 18 persen dengan nilai realisasi mencapai Rp 292,2 triliun atau 49,1 persen dari total realisasi investasi. Angka tersebut sedikit dibawah nilai realisasi investasi Pulau Jawa yang ditargetkan Rp 302,6 triliun atau 50,9 persen dari total target realisasi investasi. (Yas/Gdn)