Miliarder Rela Habiskan Rp 1,3 Triliun Demi Temukan Alien

Penelitian ini merupakan proyek 10 tahun sebesar US$ 100 juta yang setara dengan Rp 1.31 triliun.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Apr 2016, 20:40 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 20:40 WIB
Stephen Hawking Pimpin Proyek Pencarian Alien
Proyek ini diluncurkan untuk menyelidiki apakah memang benar makhluk ekstra terestrial tersebut hidup di luar angkasa

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder di Silicon Valley telah bergabung dengan proyek SETI UC Berkeley demi menemukan kehidupan lain di luar angkasa. Penelitian ini merupakan proyek 10 tahun sebesar US$ 100 juta yang setara dengan Rp 1,31 triliun (estimasi kurs Rp 13.100 per dolar Amerika Serikat).

Fisikawan terkenal Stephen Hawking dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg adalah miliarder yang ikut bergabung dalam proyek tersebut. Dana yang disumbangkan juga akan digunakan untuk merekrut maupun memperkerjakan para ilmuwan muda.

Melansir dari sanfrancisco.cbslocal.com, Rabu (13/4/2016), investor kelahiran Rusia, Yuri Milner mengungkapkan proyek tersebut pada Selasa 12 April 2016.

Para petinggi di proyek SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) sudah melakukan langkah awal dalam upaya ini. Mereka mendirikan toko di pedalaman Appalachia pada teleskop Robert C. Byrd di Green Bank, Virginia Barat.

“Jika kita menemukan alien, maka alam semesta dihuni dengan kehidupan”, ujar kepala ilmuwan SETI, Dan Werthimer. “Tapi bila ternyata kita merupakan satu-satunya kehidupan, maka kita harus menjaga planet ini.”

Keterlibatan SETI hanya salah satu fokus dari upaya Milner. Upaya lainnya adalah membangun kelayakan pengiriman segerombolan pesawat ruang angkasa kecil ke sistem bintang Alpha Centauri. Masing-masing pesawat memiliki berat kurang lebih satu ons.

Pesawat ruang angkasa ini membutuhkan waktu 20 tahun untuk mencapai sistem bintang tersebut, melakukan pengamatan dan kembali ke bumi untuk mengirim data yang didapatkannya.

Didukung oleh energi laser berbasis bumi yang besar, pesawat ruang angkasa ini akan terbang di sekitar seperlima kecepatan cahaya. Target mereka akan menjadi planet dengan potensi pemilik kehidupan. (Shabrina Aulia Rahmah/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya