Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menekankan pentingnya peningkatan investasi infrastruktur oleh Islamic Development Bank (IDB) di negara anggota. Hal ini mengingat ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan lima pilar strategis dari 10-Years Strategic Framework IDBÂ dan fokus program Pemerintah Indonesia. Agus menyampaikan hal tersebut di acara Pertemuan Dewan Gubernur IDB ke-41 yang diselenggarakan di Jakarta.
Baca Juga
Sebagai Pimpinan Delegasi Republik Indonesia, Agus juga menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai IDB selama 41 tahun dalam mengembangkan dimensi ekonomi dan sosial negara anggota.
Advertisement
Mengutip keterangan tertulis Rabu (18/6/2016), pada 2015, kerja sama diwujudkan antara lain dalam bentuk bantuan IDB Group kepada negara anggota baik bantuan finansial maupun bantuan teknis meningkat dari US$ 10,7 miliar pada 2014 menjadi US$ 12,1 miliar pada 2015 atau naik sebesar 13 persen.
Baca Juga
Kondisi keuangan global saat ini menjadi tantangan bagi negara anggota untuk berupaya lebih baik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang kesinambungan dan upaya pengentasan kemiskinan.
IDB diharapkan dapat memperkuat kapasitasnya dalam meningkatkan dukungan kepada negara anggota. Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan International Organizations (IOs) dan lembaga filantropi serta optimalisasi balance sheet IDB.
Pada hari yang sama Gubernur BI juga menyambut delegasi Sidang Tahunan IDB dalam program pengenalan budaya Indonesia yang dikemas dalam tema Harmony in Diversity.
Pada kesempatan tersebut, Agus menyampaikan ke-bhineka-an Indonesia menjadi modal bangsa untuk saling mengisi sehingga menjadikan Indonesia seperti saat ini. Demikian juga dengan IDB yang keanggotaannya sangat beragam dari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Keragaman tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang untuk saling mengisi dan bekerjasama. Sebagai upaya saling mengisi tersebut, BI menampilkan berbagai informasi dan program inklusi keuangan mengingat banyak negara anggota IDB saat ini tengah mencanangkan inklusi keuangan sebagai salah satu upaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan.
Setelah menjadi tuan rumah pada tahun 1995, Indonesia kembali terpilih sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Sidang Tahunan IDB yang ke-41. Sidang Tahunan kali ini diselenggarakan pada 15-19 Mei 2016 di Jakarta dengan mengusung tema "Meningkatkan Pertumbuhan dan Mengentaskan Kemiskinan melalui Pembangunan Infrastruktur dan Keuangan Inklusif".
Pertemuan ini merupakan forum tertinggi di IDB yang diselenggarakan setahun sekali dan dihadiri oleh anggota Dewan Gubernur IDB. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan mengambil keputusan-keputusan penting dan strategis dalam pengelolaan dan strategi IDBÂ ke depan untuk memastikan IDB dapat membantu negara anggota dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, meningkatkan tata kelola dan mensejahterakan rakyat. (Ndw/Ahm)