IDB Beri Pinjaman US$ 871 Juta untuk Pendidikan hingga Energi RI

IDB berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam pengembangan sektor pendidikan dan perbaikan taraf hidup masyarakat kurang mampu

oleh Septian Deny diperbarui 16 Mei 2016, 16:46 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 16:46 WIB
Potret Warga Miskin di Pemukiman Kumuh Bantaran Waduk Pluit
Penataan wilayah kumuh yang dilakukan pemerintah merupakan upaya memanusiakan kembali warga dengan tinggal di tempat yang lebih layak, Jakarta, (10/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Islamic Development Bank (IDB) berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam pengembangan sektor pendidikan dan perbaikan taraf hidup masyarakat kurang mampu. Dalam hal ini, IDB akan menggelontorkan pinjaman dengan total US$ 871 juta.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan komitmen IDB tersebut akan tertuang dalam perjanjian kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan IDB melalui penandatanganan Member Country Partnership Strategy (MCPS)‎. Melalui MCPS ini, IDB akan mendukung Indonesia khususnya dalam pembangunan infrastruktur fisik dan program sosial kemasyarakatan.

‎"Besok malam akan ditandatangani MCPS, kesepakatan bersama antara IDB dan pemerintah Indonesia. Ini akan didorong program apa yang akan di-support oleh IDB untuk 2016-2020," ujar dia di Jakarta, Senin (16/5/2016).

Bambang menjelaskan, ada tiga program utama yang masuk dalam MCPS Indonesia-IDB. Pertama, penataan area kumuh dengan pendanaan senilai US$ 364,4 juta. Kedua, pengembangan universitas Islam dengan nilai US$ 176,5 juta. Dan ketiga, perluasan jaringan listrik dengan dana sebesar US$ 330 juta.

"Kita bisa melihat selain masuk ke edukasi, IDB juga akan masuk ke infrastruktur dan kegiatan sosial. Khusus untuk kawasan kumuh, juga masuk ke World Bank (Bank Dunia). Ini inisiatif yang bagus di mana lembaga multilateral membantuk Indonesia dalam mengurangi kawasan kumuh," kata dia.

Sementara itu, Chief Economist IDB Savas Alpay mengatakan, IDB menyediakan pinjaman dan bantuan dalam rangka pembangunan sosial ekonomi kepada negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia.

"IDB selalu mengkaji beragam aktivitas yang berhubungan dengan sumber pendanaan, program peningkatan kapasitas, pembiayaan, kerjasama dan kontribusi pada layanan keuangan syariah," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya