Kemendag Pantau Daging Impor dari Pemotongan hingga Pengiriman

Kementerian Perdagangan pastikan kehalalan 29.500 ton daging sapi impor dari Australia

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Jun 2016, 14:41 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2016, 14:41 WIB
20160125-Harga Daging Sapi di Jakarta Melonjak Hingga Rp 130 Ribu/Kg-Jakarta
Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (25/1). Peraturan Pemerintah yang membebankan pajak 10% untuk setiap penjualan sapi impor berdampak pada naiknya harga daging di sejumlah pasar tradisional. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan pastikan kehalalan 29.500 ton daging sapi impor dari Australia. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk membeli daging sapi murah yang siap diobral di pasaran.

"Kami dari Kementerian Perdagangan menjamin kehalalannya. Sebab, dari awal proses pengelolannya sampai dikirim ke Indonesia, kami pantau terus," kata Muladno, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kemendag, ditulis Sabtu (18/6/2016).

Tak hanya itu saja, Muladno juga memastikan bila kementeriannya memiliki kewajiban teknis dalam proses impor daging segar asal Australia itu. "Cara memotongnya, penanganan dan pengelolaan. Lalu distribusi, pengemasannya, semua dipastikan harus dilakukan secara profesional," kata Muladno.

Sehingga, sesampainya di Indonesia tinggal siap disebar ke ribuan pedagang daging di seluruh Indonesia. Untuk dijual seharga Rp 70 sampai 85 ribu per kilogramnya.

"Jadi ada rasa aman masyarakat untuk dikonsumsi daging. Ini kan bagian dari terealisasinya amanat dan statement presiden atas harga daging segar seharga Rp 80 ribu per kilogram," kata Muladno.

Seperti diketahui, sebanyak 4 dari 29.500 ton daging sapi segar tiba di Kargo Garuda Indonesia Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang. Nantinya hingga lebaran tiba, secara bertahap seribu ton awal akan datang.

"Selebihnya sampai akhir tahun akan datang setiap harinya ke Indonesia," ujar Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Dayu Permata Renggani

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya