Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI)‎ telah melonggarkan kebijakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Loan To Value (LTV) dengan menurunkan down payment (DP) menjadi 15 persen untuk rumah pertama dan 20 persen untuk rumah kedua.
Dengan adanya pelonggaran kebijakan ini, Bank Indonesia memperkirakan ada pertambahan angka penyaluran KPR dari semua perbankan di Indonesia hingga 6,65 persen.
"‎Paling tidak kita itu berhitung, simulasi kita paling tidak akan ada tambahan 3,69-6,65 persen, sampai akhir tahun," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial‎ Bank Indonesia Filianingsih‎ di Gedung Bank Indonesia, Selasa (21/6/2016).
Baca Juga
Filianingsih menuturkan penyaluran KPR oleh perbankan sendiri menunjukkan pertumbuhan 7,6 persen hingga April 2016. Menurut Filianingsih, angka itu masih rendah jika dibandingkan pertumbuhan industri.
Dia menuturkan, selama ini yang menjadi persoalan lesunya pertumbuhan KPR terutama untuk rumah-rumah tipe di atas 70 m2 karena permintaan berkurang. Padahal, persediaan dari para pengembang dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki perbankan cukup melimpah.
"Jadi dengan adanya pelonggaran KPR ini akan mendorong demand, sehingga perbankan juga akan mudah dalam peningkatan penyaluran kreditnya‎," ujar dia.
‎Mengenai segmen yang disasar oleh Bank Indonesia, Filianingsih mengaku kebijakan pelonggaran KPR ini ditujukan bagi seluruh kalangan masyarakat. "Tapi dengan adanya ini, belum tentu harga akan naik, karena itu relatif," tutur dia. (Yas/Ahm)