Pertamina Amankan Pasokan Elpiji di Indonesia Timur

Pertamina mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM dan elpiji terutama masa mudik dan jelang Lebaran.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Jun 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 20:15 WIB
Pertamina Jamin Elpiji 3 Kg Aman Hingga Lebaran
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region/MOR V siap memberikan pelayanan terbaik dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam memperoleh BBM dan elpiji di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara dalam masa arus mudik dan jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H  2016.

General Manager Pertamina MOR V Ageng Giriyono menyatakan, Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat saat kenaikan pada masa arus mudik hingga periode arus balik Idul Fitri 2016, sampai permintaan akan bahan bakar kembali normal.

"Seperti kita ketahui pada momen hari besar ini berdasarkan data history, pasti akan ada lonjakan volume permintaan BBM maupun elpiji sehingga Pertamina terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah Puasa dan merayakan Idul Fitri 1437H/ 2016 dengan lancar dan khidmat tanpa khawatir kesulitan mencari BBM maupun elpiji," kata Ageng, dalam keterangan‎ tertulisnya di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Ageng menyebutkan, untuk premium Pertamina mempersiapkan tambahan sebesar 20 persen dari rata-rata harian normal dari rata-rata konsumsi normal sebesar 11.855 Kilo Liter/KL per hari.

Untuk BBM bersubsidi jenis Solar, diprediksikan turun 8 persen karena larangan beroperasi bagi kendaraan berat tertentu H-5 hingga H+3 Lebaran. Rata-rata penyaluran normal harian 6.705 KL.

Sedangkan Bahan Bakar Khusus (BBK) Non Subsidi jenis Pertamax, dan Pertalite karena antusiasme dari konsumen. Pada musim mudik 2016 ini Pertamina menambahkan hingga 45 persen untuk Pertamax. Sedangkan untuk Pertalite akan disediakan tambahan 48 persen dari rata-rata harian normal 2870 KL.

"Untuk outlet penyedia BBK Non Subsidi tersebut tersedia di 1.133 SPBU untuk Outlet Pertamax dan 727 SPBU untuk Outlet Pertalite dari total 1160 SPBU yang ada di wilayah MOR V," ungkap Ageng.

Pertamina MOR V juga melakukan optimalisasi pasokan dan distribusi dengan penambahan armada mobil tangki sebanyak 21 unit mobil tangki dengan kapasitas 24 KL, Rail Train Wagon (RTW) 40 ketel ke Terminal BBM Madiun dan 40 ketel ke Terminal BBM Malang serta 2 tanker @3600 DWT.

Sebagai antisipasi peningkatan konsumsi, Pertamina sudah melakukan penambahan penyaluran elpiji 3 Kg secara bertahap pada awal  puasa di  Juni sebesar 4 persen dari konsumsi normal bulanan dan 13 persen pada Juli dari konsumsi normal bulanan sebesar 105.413 Metric T‎on (MT) per bulan.

Selain elpiji 3 Kg, Pertamina juga menambah pasokan elpiji non subsidi yaitu elpiji 12 Kg dan Bright Gas sebesar 2,1 persen dari rata-rata pasokan normal.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan konsumen setia pengguna elpiji 12 Kg dan Bright Gas terus terpenuhi di masa tingginya kebutuhan untuk menyiapkan hidangan dan membuat sajian Ramadan dan Lebaran.

Untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, Pertamina akan menginstruksikan kepada semua SPBE dan Agen untuk meningkatkan  stock elpiji, menambah waktu pelayanan dan akan ditunjuk beberapa Agen Satgas dan Pangkalan Siaga yang akan buka pada hari H lebaran.

Peningkatan bahan bakar pesawat udara (avtur) pada masa Lebaran diprediksikan akan terjadi di Bandara Juanda - Surabaya, Ngurah Rai – Bali dan BIL – Lombok. Pertamina menyiapkan antisipasi peningkatan stock avtur selama masa Lebaran yaitu H-15 s.d H+15, untuk DPPU Juanda sebesar 10 persen dari konsumsi normal sebesar 1.019 KL per hari.

DPPU Ngurah Rai akan ditingkatkan sebesar 10 persen dari rata-rata normal 1.854 KL per hari dan DPPU BIL Lombok akan ditingkatkan stock Avtur nya sebesar 5 persen dari rata-rata harian normal 92 KL per hari. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya