Akuisisi Saham Newmont oleh Medco Terbesar di Asia Tenggara

Grup Medco dan AP Investment bekerja sama akuisisi saham Newmont dengan dukungan dari tiga bank BUMN yaitu bank Mandiri, BNI, dan BRI.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jul 2016, 16:40 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2016, 16:40 WIB
Medco Energi mendapatkan dukungan pinjaman dari tiga bank BUMN untuk akuisisi Newmont
Medco Energi mendapatkan dukungan dari tiga bank BUMN untuk akuisisi Newmont

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$ 2,6 miliar atau mencapai Rp 34,27 triliun (asumsi kurs Rp 13.180 per dolar Amerika Serikat).

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro menuturkan, kesepakatan tersebut merupakan transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara pada 2016. Ia menuturkan, transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi mengingat operasi NNT yang berskala dunia.

Medco Energi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI dengan struktur transaksi berkelas dunia dan unik bagi perbankan Indonesia.

"Saya bangga menyaksikan dan belajar langsung dari bankir-bankir terbaik Indonesia. Struktur transaksi berkelas dunia yang diterapkan tiga bank BUMN di sini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak transaksi yang sama strategis di kemudian hari," tutur Hilmi.

AP Investment dipimpin oleh Agus Projosasmito, investment banker kawakan dan mantan Presiden Direktur Danareksa Sekuritas. Agus banyak dikenal karena memimpin transaksi-transaksi penting di Indonesia.

Di antaranya adalah pendirian Star Energy dengan akuisisi operasi lepas pantai Conoco Phillips di Natuna pada 2002 dan akuisisi Wayang Windu –perusahaan geothermal ternama- dari Credit Suisse dan Deutsche Bank pada 2004.

Komisaris Medco Energi Group Muhammad Lutfi mengatakan, transaksi ini bersifat strategis, bukan hanya bagi Medco Energi Group tapi juga karena menjadi dua preseden penting bagi Indonesia dan investor internasional.

Pertama, transaksi ini membuktikan kolaborasi antara perusahaan Indonesia, bank-bank BUMN, pemerintah, dan masyarakat dapat menghadirkan solusi atas setiap permasalahan di tanah air.

Kedua, Newmont dan Sumitomo berhak menerima pujian karena telah menjadi teladan baru bagi investor internasional di sektor sumber daya alam yang sangat kooperatif dan suportif dalam memenuhi aspirasi masyarakat. "Transaksi seperti ini akan menghadirkan berkah bagi semua pihak," ungkap Lutfi.

Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro menyambut senang transaksi ini. “Saya sangat senang karena Medco Energi Group terus menunjukkan karakter utamanya untuk menjadi pionir yang menciptakan standar baru baik untuk industri maupun untuk Indonesia. Kami senantiasa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena visi yang selalu seirama dan dukungan yang luar biasa terhadap Medco Energi," kata dia.

Mengutip laman Wall Street Journal, Selasa (5/7/2016), Newmont menyatakan kalau nilai penjualan sahamnya wajar dan disesuaikan dengan prioritas. Perseroan akan menurunkan utang, mendanai proyek memiliki margin tinggi dan menciptakan nilai bagi pemegang saham.

"Tujuan kami adalah untuk membangun sebuah portofolio yang panjang, dengan biaya aset murah dengan didukung hal teknis, sosial dan politik yang baik untuk mengelola," ujar Chief Newmont Gary Goldberg.

Adapun penyelesaian transaksi akan menunggu persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham Medco Energi.

Bank BUMN Dukung Perusahaan Nasional

Sementara itu, bank Mandiri salah satu bank BUMN yang mendukung transaksi akuisisi Newmont oleh Medco dan AP Invesment senilai US$ 2,6 miliar. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Rafas menuturkan dukungan bank Mandiri membuktikan perbankan Indonesia mampu berkontribusi lebih besar untuk kepentingan nasional.

"Akuisisi ini merupakan langkah strategis yang dapat menunjukkan bahwa perusahaan nasional saat ini telah mampu mengakuisisi perusahaan asing. Hal ini tentu sangat positif bagi kepentingan nasional dan akan memberkan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia yaitu kembalinya aset strategis nasional ke Tanah Air," ujar Rohan dalam keterangan tertulis, Selasa (5/7/2016).

Adapun salah satu sumber dana untuk melakukan akuisisi itu antara lain fasilitas sindikasi US$ 750 juta dari Bank Mandiri, bersama BNI dan BRI.

Jumlah itu sekitar 30 persen dari total konsiderasi sebesar US$ 2,6 miliar. Pada sindikasi ini, kontribusi Bank Mandiri sebesar US$ 360 juta, sementara BNI sebesar US$ 240 juta dan BRI sebesar US$ 150 juta. (Pew/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya