Liputan6.com, Jakarta - PTÂ Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan mengincar dana segar dari pasar modal. Salah satunya lewat penawaran saham dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan akan melepas sekitar 3,04 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan mengincar dana sekitar Rp 4,65 triliun dari hasil penawaran saham tersebut. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/5/2016).
Dana hasil rights issue antara lain digunakan sekitar 70 persen untuk bayar utang, dan sisanya 30 persen untuk belanja modal yang muncul dari akuisisi aset di masa yang akan datang.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan total liabilitas US$ 2,20 miliar pada 31 Desember 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,78 miliar.
Baca Juga
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Juni 2016.
Pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan HMETD dalam penambahan modal dapat terdilusi maksimum 48 persen.
Pemegang saham perseroan sebelum rights issue antara lain Encore Energy Pte Ltd sebesar 50,70 persen, Credit Suisse AS SG Trust sebesar 20,73 persen, PT Prudential Life Insurance sebesar 9,8 persen, PT Medco Duta sebesar 0,25 persen, PT Multifabrindo sebesar 0,06 persen, dan masyarakat masing-masing di bawah lima persen sebesar 16.49 persen, serta saham treasuri sebesar 1,98 persen.
Pemegang saham sesudah rights issue antara lain Encore Energy Pte Ltd sebesar 51,18 persen, Credit Suisse AG SG Trust sebesar 20,93 persen, PT Prudential Life Insurance sebesar 9,89 persen, PT Medco Duta sebesar 0,25 persen, PT Multifabrindo Gemilang sebesar 0,06 persen, masyarakat masing-masing di bawah lima persen sebesar 16,65 persen, dan saham treasuri sebesar 1,03 persen.
Pada perdagangan saham sesi pertama, Selasa (24/5/2016), saham PT Medco Energi International Tbk turun 5,03 persen ke level Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 420 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 1,6 miliar. (Ahm/Ndw)
Advertisement