Menko Darmin Minta Harga Gula Pasir Turun Jadi Rp 12.500 per Kg

Tingginya harga gula pasir tidak terlepas dari penurunan pasokan gula pasir di pasar dunia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Jul 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 17:00 WIB
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat gula kristal putih di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Antara)
Liputan6.com, Jakarta - Harga gula pasir terpantau masih tinggi mencapai Rp 16.000 per Kilogram (Kg) di pasaran. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta harga gula tersebut bisa turun di kisaran Rp 12.500 per kg di akhir tahun ini. 
 
"Harga gula pasir diharapkan turun di kisaran Rp 12.500 per kg di akhir tahun ini. Sebab harga gula sekarang masih terlalu tinggi Rp 16.000 per kg," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Selasa (26/7/2016). 
 
Menurut dia, tingginya harga gula pasir tidak terlepas dari penurunan pasokan gula pasir di pasar dunia saat ini akibat perubahan musim. Imbasnya, angka produksi gula pasir menyusut. 
"Jadi Bulog dipacu meningkatkan stok gula melalui pembelian dari pabrik-pabrik gula dan bila perlu menambah kuota impornya untuk memastikan pasokan serta harga gula di dalam negeri terjamin," jelas dia.
 
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, musim kemarau basah atau La Nina menyebabkan produksi kedelai dan gula terganggu. Sementara produksi padi, jagung, dan bawang naik.  "Tapi kita yakin harga gula pasir bisa turun," ujar dia. 
 
Pemerintah, menurut dia, tengah membangun industri gula. Mulai dari mempersiapkan bibit unggul dan memperbaiki pabrik gula yang sudah uzur. Pemerintah pun telah menyiapkan lahan seluas 380 ribu hektare (ha) untuk komoditas gula. 
 
"Kalau ini direalisasikan, bisa bergerak cepat dan bisa beroperasi, dalam 3-5 tahun sudah bisa menghasilkan gula. Kita upayakan produksi gula nasional mencapai 2,6 juta-2,7 juta ton," dia menjelaskan. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya