Liputan6.com, Jakarta - Pedagang menduga lonjakan harga gula pasir di pasar tradisional akibat permainan para importir. Lonjakan harga tersebut sengaja dibuat agar pemerintah mengeluarkan izin impor gula mentah (rafinasi) untuk kebutuhan konsumsi.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, selama ini impor gula rafinasi hanya diizinkan untuk kebutuhan industri. Namun, dia menduga para importir sengaja memainkan harga gula agar mendapatkan izin impor yang lebih banyak.
"Bukan pasokannya yang nggak ada, tapi saya mikir jeleknya ini permainan importir. Gula impor itu murah harusnya di jual ke pabrik saja. Tapi untuk konsumen dibilangnya kurang, supaya impornya besar," ujar dia di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Baca Juga
Ngadiran mengungkapkan, jika memang Indonesia kekurangan pasokan gula dari dalam negeri, pemerintah seharusnya melakukan pembenahan di dalam negeri. Sebagai contoh, memperbaiki mesin giling yang ada di industri gula agar hasil rendemen tebu bisa maksimal.
"Pemerintah mestinya melakukan perubahan di mesin. Rendemen bagaimana jadi 11 persen biar produksinya bagus," kata dia.
Jika setiap kali ada kenaikan harga pemerintah selalu mencari jalan keluar dengan membuka keran impor, maka menurut Ngadiran, Indonesia akan sulit mencapai kemandirian pangan.
"Kalau kita semua pangannya tergantung impor, akhirnya kalau perang kita sudah kalah. Perang itu kuncinya pangan. Harusnya sudah ada tenaga ahli yang bisa meningkatkan produksi," tandas dia.(Dny/Nrm)