Liputan6.com, Jakarta Harga emas sedikit berubah setelah menyentuh posisi rendah dalam dua minggu pada Jumat pekan lalu. Ini karena investor tetap berhati-hati jelang pertemuan Bank Sentral Jepang dan Amerika Serikat pada pekan ini.
Melansir laman Reuters, Selasa (20/9/2016), harga emas stabil di US$ 1.310,06 per ounce. Namun Logam kuning ini turun 0,3 persen menjadi US$ 1.306,26 pada Jumat, terendah sejak 1 September.
Sedangkan emas berjangka naik 0,3 persen menjadi $ 1,313.50 per ons.
Advertisement
Baca Juga
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,1 persen ke 95,998.
Adapun harga konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus dipicu biaya kesehatan yang mencatat keuntungan terbesar mereka dalam 32 1/2 tahun.
Ini menunjukkan membaiknya inflasi yang bisa memungkinkan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku di tahun ini.
Investor terus menanti rencana pertemuan Komite Federal Reserve pada 20-21 September, dengan Gubernur The Fed Janet Yellen akan mengadakan konferensi pers pada hari Rabu.
The Bank of Japan juga rencananya akan bertemu pada Rabu dan diharapkan untuk mengambil kebijakan pelonggaran moneter, meskipun laporan yang bertentangan menciptakan banyak ketidakpastian.