Sharp Minta Pemerintah Genjot Industri Komponen Elektronik

Ada inustri komponen baik skala kecil, sedang dan besar berkontribusi besar untuk produk elektronik di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Sep 2016, 14:32 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 14:32 WIB
Sharp Bakal Produksi AC di Indonesia pada 2018
Saat ini produksi elektronik masih terpusat dua pabrik, yakni Pulogadung dan Karawang.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen elektronik asal Jepang, Sharp meminta pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri komponen di dalam negeri.

Ada industri komponen baik skala kecil, sedang, maupun besar akan berkontribusi besar pada pertumbuhan industri produk-produk elektronik di Indonesia.

‎General Manager Product Planning PT Sharp Electronics Indonesia Herdiana Anita Pisceria‎ mengatakan‎ saat ini produk-produk Sharp yang sudah diproduksi di Indonesia seperti mesin cuci, lemari es dan TV telah menyerap komponen lokal. Bahkan dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang telah mencapai 60 persen.

‎"Untuk produk yang sudah ada (diproduksi di Indonesia), rata-rata  60 persen komponen lokalnya. Mesin cuci bahkan 70 persen," ujar dia di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Meski demikian, selama ini produsen barang-barang elektronik seperti Sharp masih harus mengimpor sejumlah komponen dari negara lain.

Hal ini bukan karena tidak mau menggunakan komponen lokal, tetapi komponen tersebut belum mampu di produksi di dalam negeri.

"Tapi kalau sekarang masih banyak yang harus diimpor, karena tidak ada di dalam negeri," kata dia.

Oleh sebab itu, Herdiana meminta pemerintah giat mendorong pengembangan industri ‎komponen di dalam negeri.

Ada industri tersebut membuat produsen elektronik lebih efisien dalam hal waktu dan biaya produksi sehingga pada akhirnya produk-produk yang dihasilkan pun memiliki daya saing yang tinggi.

"Komponen kalau ada lebih baik lokal karena mengingat life time (waktu pakai), kemudian jarak. Kalau local delivery, hari ini pesan bisa hari ini datang dan bisa produksi, cost juga bisa lebih efisien. Tapi ada beberapa part yang tidak bisa didapat di sini. Makanya kita minta kebijakan pemerintah supaya banyak part-part lokal yang dibikin di Indonesia," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya