Liputan6.com, Jakarta Pembangunan kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sudah memasuki tahap pemasangan dasar jalur rel (u-shape) yang dimulai dari Cibubur, Jakarta. Pemasangan berlangsung setelah pembangunan tiang-tiang pancang selesai.
Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Fadjroel Rachman selaku kontraktor, mengungkapkan u-shape yang dipasang ini merupakan hasil produksi dalam negeri‎.
"Ini pertama kali kami pasang u-shape ini sisi dari rel kereta. Ini u-shape pertama. Yang paling hebat ini dikerjakan insinyur dalam negeri, dan kita produksi sendiri," kata dia saat berbincang dengan wartawan di Cibubur, Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Baca Juga
Menurut dia, ada beberapa keunggulan proyek LRT yang dibangun Adhi Karya ini, bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
Keunggulannya, dia menuturkan, antara lain terkait pembangunan yang mayoritas dikerjakan tenaga dalam negeri. Demikian pula pada proses konstruksi, pasokan bahan baku yang diproduksi langsung Adhi Karya.
Advertisement
Dia mengaku bisa membandingkan beberapa keunggulan LRT ini, karena dirinya pernah melakukan studi banding untuk melihat proyek LRT di beberapa negara, salah satunya di Vietnam.
Perbedaan terlihat, di mana proyek LRT yang tengah dibangun di Vietnam ikut melibatkan negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan.
"Kalau teknologi, meski dibangun oleh anak-anak bangsa, tapi tidak kalah dengan produksi Jepang dan Korea Selatan," papar dia.
Adhi Karya pada proyek ini memang menjadi penanggung jawab konstruksi dan elektrifikasi. Namun khusus pengadaan gerbong kereta nantinya akan dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sementara untuk pengoperasian LRT akan diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Proyek LRT yang sedang berlangsung, terdiri dari 6 trase, yaitu Bogor-Cibubur, Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Taman Mini, Taman Mini-Cawang‎ dan Cawang-Dukuh Atas.(Yas/Nrm)