Pertamina, RNI dan Toyota Bersama Kembangkan Bahan Bakar Nabati

Pertamina bersama RNI dan Toyota berupaya mengembangkan bahan bakar nabati di Indonesia untuk baruan energi terutama energi terbarukan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 10:45 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina (2)
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Toyota Motor Corporation (TMC) mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dari kerja sama tersebut, telah mengalami ‎panen perdana Rumput Gajah (Napier Grass) generasi pertama yang akan dikembangkan untuk keperluan kajian pengembangan BBN.
‎
Panen perdana ini merupakan dasar bagi semua pihak yang terlibat. Jika dari hasil ujicoba dan kajian bersama tersebut  menunjukkan hasil yang positif, diharapkan kerja sama ini dapat berlanjut ke tahap selanjutnya.

"Penanaman kali ini merupakan pilot project dengan luas area 7 hektar di Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat menggunakan lahan milik PT PG Rajawali II, yang merupakan anak perusahaan PT RNI," kata Wianda, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Wianda menuturkan, kolaborasi ini merupakan bagian dari dukungan tiga pihak yakni produsen BBM dalam hal ini Pertamina, pabrikan yakni Toyota Motor Corporation serta RNI selaku pengelola perkebunan dalam mensukseskan target Bauran Energi Nasional untuk energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Langkah tersebut juga menjadi bagian dari upaya merealisasikan mandat pemerintah melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015 yang berkaitan dengan kewajiban pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai campuran bahan bakar minyak.

Upaya ini merupakan bagian dari terobosan dalam menyediakan bahan baku untuk produksi bahan bakar nabati yang kompetitif serta terintegrasi dari hulu (kebun) hingga hilir (pabrik).

"Sinergi yang baik antara Pertamina, RNI dan Toyota dapat mengakselerasi upaya pengembangan BBN di Indonesia sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan target bauran energi yang sudah dicanangkan pemerintah," tutur  Wianda. (Pew/Ahm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya