Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) melaporkan kapasitas pembangkit listrik yang sudah beroperasi dan merupakan bagian Program 35 ribu Mega Watt (MW) mencapai 232 MW. Pemerintah menargetkan Program Listrik 35 ribu MW rampung pada 2019.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menuturkan, dari total pembangkit yang sudah beroperasi, sebesar 168 MW dikerjakan PLN. Ini mencapai 2 persen dari porsi yang harus digarap PLN sebesar 10 ribu MW, dalam program 35 ribu MW.
Sementara sisanya 64 MW dibangun pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
"Jadi memang PLN masih lebih besar yang beroperasi," kata Sofyan, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Selain itu, dia menuturkan, saat ini pembangunan pembangkit listrik yang sudah masuk dalam tahap kontrak dengan pengembang mencapai 3.383 MW atau 30 persen dari target.
Kemudian untuk tahap pengadaan 3.199 MW, atau 33 persen. Serta tahap perencanaan sebesar 3.056 MW atau 32 persen dari target yang digarap PLN 10 ribu MW.
"Jadi proses perencanaan dan pengadaan yang dikerjakan PLN sudah 70 persen," lanjut dia.
Sedangkan dari pihak swasta yang kebagian menggarap 25 ribu MW, saat ini sudah melalui tahap jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 15.355 MW atau 57 persen dari 25 ribu MW.
Kemudian pembangkit listrik yang sudah masuk PPA tetapi belum melakukan konstruksi mencapai 9.790 MW atau 36 persen.
Advertisement
Tahap perencanaan 3.954 MW atau 15 persen dan tahap pengadaan 7.775 MW atau 29 persen dari 25 ribu MW.(Pew/Nrm)