Jonan dan Arcandra Harus Tingkatkan Produksi Migas Nasional

Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar juga diingatkan untuk menyelesaikan program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2016, 10:35 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 10:35 WIB
20161014-Presiden Joko Widodo Lantik Menteri dan Wakil Menteri ESDM -Jakarta
Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar membacakan sumpah jabatan pada acara pelantikan Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10). Pelantikan Jonan dan Arcandra dipimpin oleh Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar langsung menghadapi pekerjaan rumah yang cukup banyak dan menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, pekerjaan rumah pertama yang harus di selesaikan adalah peningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Pasalnya, saat ini produksi migas Indonesia terus mengalami penurunan. Karena itu, perlu digalakkan pencarian cadangan migas baru.

"Migas ada masalah cadangan dan produksi yang rendah," kata Komaidi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (17/10/2016).

Komaidi melanjutkan, untuk sisi hilir Jonan dan Candra harus ‎menyelesaikan masalah belum meratanya harga bhan bakar minyak (BBM) di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil dan menjaga kehandalan pasokan.

Selain itu, juga harus membangun infrastruktur gas bumi dan membenahi tata kelola. "Di hilir pasokan dan harga BBM serta infrastruktur gas," ucap Komaidi.

Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar juga diingatkan untuk menyelesaikan program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan pada 2019.

"Jangan lupa listrik proyek 35 ribu MW, bisa menyelesaikan itu sudah bagus‎, Kalau masalah pilihan saya kira tidak perlu diberikan komentar karena hal prerogatif Presiden," ucap Komaidi. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya