Harga Cabai Bisa Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Kualitas cabai impor dengan lokal berbeda jauh, dan masyarakat lebih menyukai cabai segar lokal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Okt 2016, 17:08 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 17:08 WIB
Kualitas cabai impor dengan lokal berbeda jauh, dan masyarakat lebih menyukai cabai segar lokal.
Kualitas cabai impor dengan lokal berbeda jauh, dan masyarakat lebih menyukai cabai segar lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang sayur memperkirakan harga cabai akan terus merangkak naik hingga akhir tahun ini. Bahkan dikhawatirkan harga bumbu dapur ini bisa tembus angka Rp 100 ribu per kilogram (kg) seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Sularno (50), pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat, memprediksi hal tersebut mengingat harga cabai merah besar saat ini sudah mencapai Rp 65 ribu-70 ribu per kg dan cabai keriting merah Rp 55 ribu-60 ribu per Kg.

"Harga cabai sampai Desember bakal mahal terus nih. Turun tidak mungkin," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Meski diprediksi melonjak, lebih jauh Sularno menyarankan pemerintah tidak membuka keran impor. Pasalnya, kualitas cabai impor dengan lokal berbeda jauh, dan masyarakat lebih menyukai cabai segar lokal.

"Usahakan dulu produksi dalam negeri memenuhi kebutuhan pasar, jangan langsung impor. Sebab rasanya beda cabai impor dan lokal, pembeli maunya yang fresh," terangnya.

Pedagang lain, Wagimin (47), memprediksi hal yang sama. Harga cabai berpotensi tembus Rp 100 ribu per kg mengingat kenaikan harga komoditas ini mencapai Rp 40 ribu per Kg.

"Bisa saja tembus Rp 100 ribu per kg kalau begini terus, pasokan tidak ada. Tahun lalu tidak separah ini, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," tegasnya.

Ia bahkan mengeluhkan kondisi Pasar Grogol yang makin sepi pembeli. Dulu, diakui Wagimin, Pasar Grogol terkenal sebagai pasar yang ramai karena harganya yang murah, tapi sekarang sudah berubah.

"Lihat saja mental orang Indonesia sekarang gengsi ke pasar tradisional, lebih suka ke supermarket. Belanja mi instan satu saja ke supermarket. Pemerintah harus menggalakkan lagi masyarakat belanja ke pasar tradisional," jelas Wagimin. (Fik/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya