Usai Insiden Kecelakaan, Freeport Kembali Buka ‎Tambang Grasberg

Sebelumnya, tambang Grasberg ditutup karena ada kecelakaan yang menewaskan seorang pekerja dan seorang lagi cedera berat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Okt 2016, 14:53 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 14:53 WIB
Tambang Freeport
Ilustrasi Pertambangan (Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia menyatakan tambang terbuka Grasberg telah dibuka dan kegiatan operasi pertambangan kembali normal. Sebelumnya, tambang Grasberg ditutup karena ada kecelakaan yang menewaskan seorang pekerja dan seorang lagi cedera berat.

Juru Bicara Freeport, Riza Pratama, mengatakan, penutupan tambang terbuka Grasberg merupakan bentuk aksi solidaritas dan ungkapan dukacita karyawan Freeport Indonesia. Atas ditutupnya tambang terbuka tersebut, aktivitas produksi berhenti.

"Sebagai bentuk solidaritas dan rasa dukacita atas wafatnya salah satu karyawan PT Freeport Indonesia dalam kecelakaan di area tambang terbuka Grasberg pada Senin, 17 Oktober 2016," kata Riza, di Jakarta, ‎Rabu (19/10/2016).

Riza melanjutkan, penutupan tambang terbuka Grasberg hanya berlangsung satu hari dan hari ini dibuka kembali. Dengan demikian, seluruh aktivitas pertambangan kembali normal.

"Hari ini kegiatan operasional kembali berjalan normal," ucap Riza.

Menurut Riza, saat ini proses investigasi kecelakaan oleh inspektur tambang Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM masih dilakukan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kecelakaan tambang Gresberg PT Freeport, terjadi pada 17 Oktober pukul 17.25 waktu setempat. Insiden disebabkan unit dozer D11 (alat berat) terguling di Bench 1. Akibat kecelakaan tersebut, seorang operator meninggal dan seorang pengawas cedera berat.

Direktur Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengaku telah ‎mendapat laporan kecelakaan  tersebut dari pihak PT Freeport Indonesia.

"Sudah ada. Kecelakaan hari Senin kemarin. Backhow jatuh dari bench di operasional Grasberg. Satu orang tewas dan satu lagi cedera," kata Bambang, saat dihubungi wartawan, kemarin.

Menurut Bambang, atas laporan tersebut Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM telah mengirim inspektur tambang untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan.

‎"Inspektur tambang dikirim. Kami investigasi dulu permasalahan seperti apa," tutur Bambang. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya