Gerbang Tol Karang Tengah Bakal Dihapus, Ini Komentar YLKI

Pemerintah melalui Kementerian PUPR berencana akan menghapus ‎gerbang Tol Karang Tengah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Des 2016, 15:04 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 15:04 WIB
20150708-Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol Sampai 35 Persen Selama Lebaran-Jakarta 2
Sejumlah kendaraan memasuki gerbang tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Pemerintah mulai Selasa (7/7) pukul 00.00 WIB memberikan diskon tarif seluruh ruas jalan tol sebesar 25-35 persen sampai Rabu (22/7) pukul 24.00 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian PUPR berencana akan menghapus ‎gerbang Tol Karang Tengah. Ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di jalan Tol Jakarta-Tangerang.

Menanggapi rencana itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyambut positif. Hanya saja, penghapusan gerbang tol itu bukan jalan sat‎u-satunya mengurai kemacetan di dalam tol.

"Harus ada audit teknis terlebih dahulu‎ terkait hal itu, baru kemudian menyimpulkan untuk ditutup atau tidak," kata Tulus kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Hal yang menjadi kunci jika ingin mengurangi kemacetan di jalan tol tersebut, ujar Tulus, adalah koordinasi dengan pihak Kepolisian. "Yang terpenting itu harus diperkuat rekayasa lalu lintas dari Polri," katanya.

Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) akan menghapus gerbang Tol (GT) Karang Tengah dalam waktu dekat. Penghapusan tersebut diharapkan mampu mengurangi penumpukan kendaraan pada GT ini.

Kepala Subbidang Hukum dan Humas BPJT Wisnu Priambodo mengatakan, penghapusan gerbang tol ini merupakan bagian dari integrasi jalan Tol Jakarta-Tangerang dan jalan Tol Tangerang-Merak.

"Itu bagian dari integrasi jalan tol. Sama seperti penghapusan GT Cikopo," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Wisnu mengungkapkan, penghapusan ini diharapkan akan mengurai kemacetan di GT tersebut. Dengan demikian diharapkan akan mempercepat waktu tempuh kendaraan pada ruas tol yang akan diintegrasikan.‎ (Yas)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya