Liputan6.com, London - Seorang miliarder asal China yang memiliki bisnis di sektor teknologi menawarkan hadiah pendidikan dengan nilai paling besar di dunia.
The Yidan Prize memberikan hadiah kurang lebih US$ 8 juta atau Rp 107 miliar (estimasi kurs Rp 13.378) setiap tahun untuk dua proyek penelitian yang berpotensi bisa mengubah wajah pendidikan global.
Dikutip dari BBC, Minggu (22/1/2017), Charles Chen Yidan yang merupakan salah satu cari pendiri perusahaan teknologi Tencent berharap agar hadiah yang diberikan tersebut dapat meningkatkan proyek-proyek penelitian pendidikan yang inovatif dan banyak genersi muda bisa meniru dirinya.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa perguruan tinggi sangat antusias untuk ikut dalam sayembara pendidikan tersebut. Beberapa lembaga terkemuka di Amerika Serikat (AS) seperti Harvard dan MIT sangat antusias dan sudah mengusulkan beberapa nominasi.
Pemenang hadiah ini tidak perlu lembaga pendidikan yang besar dan merupakan penelitian dengan skala internasional. Proyek-proyek skala lokal pun bisa memenangkan hadiah ratusan miliar tersebut.
"Selama ide yang ditawarkan bisa dititu di daerah lain, kita akan memberikan mereka penghargaan," jelas Chen.
Untuk diketahui Chen kini berusia 45 tahun dan menjadi salah satu orang terkaya di China. Ia merupakan salah satu pendiri Tencent pada 1998. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2013, ia mengundurkan diri perusahaan dan fokus menjadi seorang filantropi pendidikan.
Minatnya di pendidikan berasal dari keluarganya. Neneknya buta huruf tetapi menginginkan dan berusaha keras memberikan pendidikan yang baik kepada ayahnya.
Chen sendiri mengambil studi ilmu kimia di Universitas Shenzhen dan mengambil gelar master di bidang hukum ekonomi di Nanjing University.Â